MINEWS, JAKARTA-Jelang pencoblosan pemilu dan Pilpres 2019, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah mempersiapkan startegi perang infanteri atau serangan darat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PPP, Romahurmuziy kepada kadernya di seluruh Indonesia saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke IV di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta, Selasa 26 Februari 2019.
“Ini bukan perang udara lagi, jadi hari ini sampai 17 April adalah perang infanteri, perang darat yang pasukan terdepannya adalah saudara-saudara sekalian,” katanya.
Hari pencoblosan Pilpres 2019 berlangsung pada 17 April mendatang. Politikus yang akrab disapa Romy itu menargetkan PPP meraih tiga besar di Pemilu 2019.
Melihat hal itu, ia menyarankan serangan infanteri bisa diterapkan melalui pergerakan secara door to door dan canvassing.
Strategi itu, kata dia, cukup efektif untuk mempengaruhi masyarakat secara langsung di Pemilu 2019 ketimbang berkampanye menggunakan panggung terbuka.
“Semua parpol sudah melakukan kerja cerdas, tak lagi berkampanye dilakukan secara terbuka di panggung dengan menghadirkan artis,†katanya.
Di sisi lain, Romy turut mengimbau kepada seluruh caleg-calegnya untuk meluruskan kabar bohong (hoaks) yang kerap menimpa pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 ketika terjun berkampanye.
Ia lantas mencontohkan masyarakat di Kabupaten Sumedang menyatakan masih banyak yang percaya kabar fitnah bahwa Jokowi merupakan kader PKI dan antek asing. “Hal itu nanti kita akan luruskan ke mereka agar mengerti,†katanya.