Dikontrak Hingga Jutaan Dollar, 5 Perusahaan ini Menyediakan Tentara Bayaran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat sebuah konflik terjadi, tentara bayaran mengambil keuntungan dengan ikut andil berperang. Demi meraup keuntungan yang besar, mereka rela mengorbankan nyawanya. Namun tidak sedikit dari mereka yang dipekerjakan tidak hanya meraup keuntungan juga melindungi pihak penting seperti pemerintahan.

Berbeda dengan tentara biasa, tentara bayaran disebut lebih terlatih dan professional. Kehebatan mereka dalam menyusun taktik hingga memegang senjata, sebelumnya sudah diketahui karena tentara bayaran dulunya adalah tentara militer.

Pekerjaan tersebut mereka ambil karena melihat keuntungan besar dibanding yang hanya penghasilan tentara militer biasa. Berikut beberapa perusahaan di dunia yang menyediakan tentara bayaran.

Blackwater

Tentara Bayaran Blackwater
Tentara Bayaran Blackwater

Perusahaan ini mempunyai anggota sebanyak 20 ribu orang, 20 pesawat dan puluhan kendaraan lapis baja serta anjing perang  yang sudah terlatih. Terletak di North California, Amerika Serikat, perusahaan ini memiliki tanah seluas 7 ribu hektare digunakan untuk pelatihan militer.

Awalnya perusahaan ini dikenal dengan nama Blackwater kemudian diganti menjadi Xe Services dan terakhir berganti dengan nama Academi. Academi diambil dari tempat perusahaan tersebut berada yang lebih mirip dengan sebuah sekolah pelatihan militer.

Pemerintah AS menyewa tim ini untuk melindungi jalanan di Kota New Orleans yang rusak akibat badai Katrina.

Aegis Defense Services

Di Amerika Serikat, Aegis fokus menyediakan jasa keamanan untuk Perusahaan Migas, Pemerintah AS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Terdiri dari 5.000 anggota di seluruh dunia membuat banyak perusahaan migas menyewa jasanya, seperti perusahaan migas di Afghanistan dan Bahrain.

Asian Security Group

Mendapat kontrak jutaan dolar dari Amerika Serikat, Asian Security Group dari Afghanistan dibantu untuk melindungi konvoi pasukan koalisi militer AS di Selatan Afghanistan. Pasukan yang hanya beranggotakan 600 orang ini didirikan oleh sepupu Presiden Afghanistan, Mashmat Karzai. Pasukan tentara bayaran yang beroperasi di Kabul ini diketahui juga berbisnis dengan perusahaan tentara bayaran lainnya, seperti DynCorp dari Amerika Serikat.

Unity Resource Group

Berbagai veteran Australia, Amerika Serikat, dan Inggris bergabung  ke perusahaan ini sebagai tentara bayaran. Pasukan tentara bayaran ini beranggotakan 1.200 veteran di seluruh dunia yang berbasis di Australia.

Pada 2010, perusahaan ini mulai dikenal saat bertugas melindungi kedutaan besar Australia di Baghdad, Irak. Perusahaan tersebut bertanggung jawab atas dua penembakan mobil kontroversial di Irak yang menyebabkan professor Australia dan 2 warga sipil tewas.

Security Giant G4S

Dengan mempekerjakan sekitar 625 ribu tentara bayaran menjadikan perusahaan dengan tenaga kerja terbanyak kedua di dunia. Pada 2008, pasukan elite G4S mengerahkan 9000 tentaranya yang bernama Armorgroup untuk melindungi konvoi non militer di Irak. Selain bertugas sebagai melindungi, G4S seringkali fokus terhadap pengamanan bank, penjara swasta, bandara pribadi hingga ikut terjun ke medan perang di dunia.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini