Danantara Pacu Kemajuan UMKM Perempuan Melalui Pendanaan Inklusif

Baca Juga

Oleh : Rahmat Hidayat )*

Dalam era transformasi ekonomi digital dan pembangunan berkelanjutan, peranUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola oleh perempuan menjadisemakin strategis. Pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya AnagataNusantara (Danantara) menunjukkan komitmen kuat dalam mendorongpertumbuhan UMKM perempuan melalui skema pendanaan yang inklusif danberkelanjutan. Pendekatan ini bukan hanya mencerminkan keberpihakan terhadapsektor ekonomi akar rumput, tetapi juga menjadi bagian dari strategi nasional dalammendorong kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan penguatanketahanan sosial masyarakat.

Danantara memahami bahwa perempuan pelaku UMKM memiliki potensi besaryang selama ini kerap terhambat oleh keterbatasan akses terhadap pembiayaan, pelatihan, dan jaringan pasar. Melalui program pendanaan inklusif, Danantara hadiruntuk menjembatani kesenjangan ini dengan cara yang adil, transparan, danberorientasi pada keberlanjutan. Pendanaan ini tidak semata-mata berupapembiayaan lunak, tetapi juga menyertakan program pendampingan bisnis, literasikeuangan, serta akses ke teknologi digital yang dapat meningkatkan efisiensi dandaya saing produk UMKM perempuan di pasar lokal maupun global.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengatakan perempuan memainkan perananyang sangat penting dalam kemajuan sektor UMKM. Saat ini, sebanyak 64,5 persendari total UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan. Ini bukan angka yang kecil, ini adalah kekuatan ekonomi yang nyata, dan sudah sepatutnya kita berikan tepuktangan untuk perempuan Indonesia.

Kemudian keberpihakan Danantara terhadap UMKM perempuan sejalan dengantujuan pembangunan berkelanjutan. Dalam praktiknya, program ini membuka ruangpartisipasi yang luas bagi perempuan, termasuk di wilayah-wilayah tertinggal danpelosok nusantara. Dengan mengutamakan pendekatan berbasis komunitas danmendengarkan langsung kebutuhan para pelaku usaha perempuan, Danantaramemastikan bahwa setiap intervensi yang diberikan betul-betul menjawab tantanganyang mereka hadapi di lapangan, mulai dari permodalan, pengemasan produk, hingga pemasaran digital.

Selain itu, keberadaan Danantara juga memberikan dampak psikososial yang signifikan. Perempuan pelaku usaha yang sebelumnya merasa termarjinalkan kinimemiliki rasa percaya diri lebih tinggi, mampu mandiri secara ekonomi, danberkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Tidak sedikitdi antara mereka yang kemudian menjadi agen perubahan di komunitasnya, menginspirasi perempuan lain untuk turut serta membangun usaha dan mengambilperan aktif dalam roda perekonomian desa.

Pendanaan inklusif yang digagas Danantara juga didukung oleh kolaborasi strategisdengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari lembaga keuangan, pemerintahdaerah, hingga organisasi masyarakat sipil. Sinergi ini memastikan bahwa ekosistemyang tercipta bukan hanya menopang pertumbuhan UMKM secara jangka pendek, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang. Dalamkonteks ini, Danantara tidak sekadar bertindak sebagai investor, tetapi juga fasilitatordan penggerak transformasi sosial-ekonomi berbasis gender.

Langkah Danantara patut diapresiasi sebagai bentuk inovasi kebijakan investasipublik yang inklusif dan transformatif. Skema pendanaan ini tidak saja mendukungpemulihan ekonomi nasional pasca pandemi, tetapi juga memperkuat posisiIndonesia dalam peta ekonomi global sebagai negara yang serius mengembangkanpotensi ekonomi berbasis komunitas. Dengan terus memperluas jangkauan program dan menyempurnakan pendekatan yang responsif terhadap kebutuhan perempuanpelaku UMKM, Danantara diharapkan mampu mencetak lebih banyak kisah suksesyang menginspirasi.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ArifahFauzi mengatakan pemberdayaan ekonomi perempuan adalah langkah strategisuntuk mengurangi kekerasan berbasis gender di Indonesia. Kekerasan terhadapperempuan tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian saja. Ini masalah lintassektor. Karena itu, sinergi dengan Kementerian UMKM sangat penting. Kalauperempuan kuat secara ekonomi, mereka berdaya dan mandiri, maka rumah tanggaakan jauh lebih aman dan sejahtera.

Ke depan, penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mendukung dan memperkuatlangkah-langkah positif ini. Pemerintah pusat dan daerah dapat mempercepatintegrasi program pendanaan inklusif dengan kebijakan daerah, sementara sektorswasta dan perbankan dapat memperluas partisipasi mereka dalam pembiayaanmikro yang berpihak pada perempuan. Media dan akademisi pun memiliki peranpenting dalam mengangkat kisah-kisah inspiratif UMKM perempuan sertamemberikan masukan untuk penyempurnaan kebijakan.

Upaya Danantara dalam memacu kemajuan UMKM perempuan melalui pendanaaninklusif bukan hanya tentang angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentangmembangun peradaban yang lebih adil, seimbang, dan berdaya saing. Denganmemberdayakan perempuan sebagai pelaku utama ekonomi lokal, Indonesia tidakhanya menumbuhkan ekonomi dari akar rumput, tetapi juga menanamkan nilai-nilaikemandirian, kesetaraan, dan keberlanjutan yang menjadi fondasi bagi masa depanbangsa yang lebih inklusif.

Melalui visi besar ini, Danantara membuktikan bahwa kebijakan investasi negaradapat menjadi alat pemberdayaan yang kuat ketika dirancang dengan hati, dijalankan dengan empati, dan diarahkan untuk menciptakan perubahan nyata di akar rumput. Ketika UMKM perempuan tumbuh dan berdaya, maka Indonesia bergerak lebih pasti menuju masa depan yang inklusif, adil, dan sejahtera.

)* Penulis adalah pengamat Ekonomi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pertumbuhan Ekonomi & Inklusi Keuangan Syariah Bisa Bantu Pemerataan Ekonomi

MataIndonesia, Jakarta – Pemerintah menegaskan bahwa penguatan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu instrumen strategis dalam mendorong pemerataan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini