Cina Larang Para Penggemar Fanatik Artis

Baca Juga

MATA INDONESIA, BEIJING – Penahanan mantan personel Exo-M, Kris Wu atas dugaan pemerkosaan mengagetkan para panggemar artis keturunan Cina dan Kanada ini. Mereka pun bereaksi. Secara online, para penggemar fanatik ini mengupayakan pembebasan dari penjara bintang pop tersebut.

Kumpulan penggemar fanatik yang bersekutu itu mengunggah statusnya di sebuah platform microblogging Weibo. Malah mereka ramai-ramai berencana terbang ke Beijing untuk membantu Kris Wu. Tak hanya itu, yang lebih ekstrem, mereka telah menyiapkan sekop untuk menggali terowongan dan tang untuk memotong kawat berduri.

Namun tak bertahan lama, unggahan mengenai topik tersebut hilang dari dunia maya. Tak hanya unggahannya saja, bahkan akun-akun yang membahasnya pun hilang juga dari dunia maya.

"<yoastmark

Akibat kelakuan penggemar bintang pop tersebut, pihak berwenang Cina menegaskan tidak akan menolerir perilaku semacam itu terjadi lagi.

Badan Disipilin Tinggi Negara menyebutkan unggahan para penggemar Kris Wu memperlihatkan budaya yang buruk, sehingga ribuan komentar yang tidak semestinya dan grup penggemar telah dihapus.

”Perlu ada batasan kegandrungan yang tidak rasional terhadap artis,” ujar seorang pengawas internet Cina.

Terbukti, penyebaran informasi beracun soal artis ini pun berhenti. Para penggemar tak bisa membagikan gosip dan serangan pada pemerintah Cina.

Pemerintah Cina tak main-main. Pemerintah menghapus platform yang menyebarkan konten-konten penggemar Kris Wu, termasuk media-media di Cina. Ada sanksi yang cukup menyeramkan. Para pengelolanya akan masuk penjara dan menjalani kerja paksa.

Respons Positif

Langkah pemerintah di Beijing ini mendapat tanggapan positif dari beberapa penggemar selebriti. Langkah tersebut adalah upaya meningkatkan pengendalian terhadap beberapa penggemar yang “kacau”.  Seorang di platform Weibo memberikan dukungan terhadap langkah  pemerintah. Ia mengatakan ”Penggemar gila benar-benar memberi kita semua nama buruk. Bahkan saya merasa kesal ketika melihat sekelompok besar penggemar memadati bandara untuk melihat idola mereka.”

Beberapa penggemar terkadang berantusias ketika melihat idola mereka.  Bahkan, mereka tak menyadari bahwa dalam beberapa kasus seperti penguntitan dan perundungan secara daring, akibat ‘terlalu’ antusias dapat merugikan orang lain bahkan idola mereka.

Tak hanya penggemar Kris Wu saja yang bermasalah, bahkan sebuah penggemar klub artis ternama asal Cina, Xiao Zhen, menutup seluruh situs artis ini. Hal ini gara-gara sebuah situs yang memuat cerita fiksi berdasarkan karakter idola yang menggambarkan Xiao sebagai seorang remaja yang mengenakan pakaian perempuan dan jatuh cinta terhadap pria.

Penggemar Xiao Zhen menjadikan sosok ini sebagai seorang Gay
Penggemar Xiao Zhen menjadikan sosok ini sebagai seorang Gay

Manajemen Xiao Zhen meminta penghapusan tulisan yang dapat menurunkan citra Xiao ini. Mereka khawatir tulisan tersebut akan ‘menodai’ citra sang aktor. Pihak Xiao Zhen kemudian melaporkan situs tersebut kepada pihak berwenang sebagai ‘pornografi di bawah umur’

Namun akibat penghapusan situs tersebut, para pembaca setia situs tersebut ramai-ramai memboikot produk-produk yang menjadikan Xiao sebagai dutanya. Bahkan muncul klub anti Xiao Zhen. Akibatnya kedua belah pihak saling merundung di dunia maya dengan beragam foto, hingga penyebaran alamat orang-orang yang terlibat di internet.

Tak hanya kasus mengenai Kris Wu dan Xiao Zhen saja yang menggemparkan. Penggemar Jimin, penyanyi asal boyband Korea, BTS, ini berhasil mengumpulkan dana secara ilegal.

Penggemar Jimin mengumpulkan donasi untuk merayakan ulang tahun idolanya
Penggemar Jimin mengumpulkan donasi untuk merayakan ulang tahun idolanya

Akun yang telah memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut ini, bahkan memecahkan rekor dengan pengumpulan dana secara online hingga 1 juta yen, setara dengan Rp 2,2 miliar dalam waktu tiga menit. Uang tersebut rencananya untuk merayakan ulang tahun Jimin yang ke-26 tahun dengan menghias bagian luar pesawat terbang komersil.

Tak heran, beberapa pelajar bahkan dilaporkan merelakan berutang karena menghabiskan banyak uang untuk idola mereka, demi menunjukan rasa sayangnya pada sang idola. Menurut laporan, semua yang berkaitan dengan pesawat, seperti tiket hingga cangkir dihias dengan tulisan “Selamat Hari Jimin”.

Bahkan mereka juga menerbitkan iklan satu halaman penuh di New York Times dan The Times di Inggris, untuk merayakan hari kelahiran sang idola, Jimin.

Tak sampai situ saja ‘ulah’ penggemar ‘kacau’. Pada bulan Mei 2021 lalu, publik dibuat geram akibat para penggemar acara realitas TV Youth With You atas kontrovesi yang menyebabkan limbah makanan.

Strategi pemasaran yang dipilih oleh program realitas tersebut adalah dengan mengadu penampilan satu penyanyi dengan penyanyi lain yang mengharuskan penggemar untuk membeli suatu produk –susu– dan memindai QR kode yang ada di dalam tutup botol susu. Penggemar dapat memberikan lebih dari satu suara.

Akibatnya, para penggemar membeli susu dalam jumlah yang banyak hanya untuk memberikan dukungan terhadap idolanya, tanpa meminum susu kemasan tersebut. Beberapa video muncul dengan menampilkan penggemar menuangkan isi susu dalam jumlah besar ke saluran pembuangan setelah mereka berhasil memberikan dukungan kepada penyanyi idola mereka.

Pekerja Data

Peneliti dari Universitas Liaoning, Dr Bai Meijiadai mengatakan berpartisipasi dalam budaya penggemar Cina bukan lagi sekadar hobi, tetapi sebuah bentuk kerja data. Hal ini karena Cina merupakan negara dengan populasi internet sangat besar dan sangat aktif, sehingga skalanya lebih besar. Walaupun penggemar yang obsesif tidak hanya ada di Cina saja.

Di zaman yang semakin canggih ini, dengan penggemar yang dapat ikut serta dalam pemilihan suatu ajang kontes menyanyi di TV, maupun daftar peringkat selebriti berdasarkan jumlah pengikut dan keterlibatan di dunia maya, membuat penggemar menjadi peserta aktif dalam memberi makan mesin penyembah idola yang belum pernah ada sebelumnya.

Di tahun 2018, Kris Wu berhasil menyapu tangga lagu iTunes dan menjadi berita utama di Amerika Serikat. Bahkan Kris Wu berhasil mencapai peringkat tujuh dari 10 lagu teratas.

Dari hasil penyelidikan ternyata melejitnya Kris Wu karena ulah penggemarnya. Mereka saling bahu membahu membeli album Kris Wu dengan jumlah yang banyak untuk mendongkrak penjualan.

Menurut Analis media Kerry Allen, ”Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa klub penggemar dapat memobilisasi, baik secara luring maupun daring, untuk menggelar demonstrasi membela bintang favorit mereka,”

Saat Kris Wu melakukan pemerkosaan, para penggemarnya seperti gelap mata. Mereka tak rela tuduhan terhadap pujaanya meski sudah ada pembuktian. Para penggemar ini kemudian memilih menjadi anti pemerintah karena merasa tidak adil.

Seorang peneliti budaya media Cina, Dr Jian Xu dari Universitas Deakin menegaskan, bahwa selebriti yang menjadi panutan dan mempunyai penggemar online  perlu mempromosikan budaya internet yang sehat secara keseluruhan. Agar kaum muda dapat terlindungi dari dampak negatifnya internet.

Pemerintah Cina memberikan seruan untuk budaya penggemar dengan menekan para media menghapus daftar peringkat selebriti. Pemerintah Cina juga menutup beberapa akun penggemar tertentu. Pelarangan juga berlaku untuk acara-acara kompetisi idola di TV yang melibatkan para penggemar.

Reporter : Indah Suci Raudlah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini