MATA INDONESIA, JAKARTA-Sempat viral meteor yang jatuh ke salah satu rumah warga di Medan pada awal Agustus 2020 lalu. Sang pemilik rumah Josua Hutagalung saat kejadian tengah berada di belakang rumah.
Berat batu meteor yang jatuh mencapai 2,2 kg, namun akhirnya di jual pada salah satu warga Amerika Serikat (AS) seharga Rp 200 juta. Lantas timbul pertanyaan, amankah meteor itu?
Diketahui, batu meteor yang jatuh ke rumah Josua Hutagalung berjenis metorit kondrit CM 1-2. Meteroit yang jatuh di rumah warga Medan ini memiliki kandungan sekitar 20 persen besi dan 25 persen silikat. Sedangkan kandungan logam mulia dan logam tanah sangat kecil jumlahnya pada mateorit kondrit ini.
Meteorit yang jatuh ke bumi tidak berbahaya bagi manusia karena radiasi meteorit sangat rendah. Biasanya, meteorit adalah benda luar angkasa yang berhasil menembus atmosfer bumi tanpa menguap secara total dan jatuh ke bumi.
Kondrit yang jatuh ini berjenis kondrit karbon, merupakan jenis yang sangat langka yang menyerupai batu. Menurut para astronom, kondrit karbon ada sejak tata surya mulai berkembang yang terbentuk jauh dari matahari.
Kondrit karbon terbentuk dari bahan padat utama. Meteor kondrit jenis ini memiliki senyawa organik, seperti asam amino yang berasal dari unsur kabon dan biasanya sering mengandung air.
Kelompok kondrit berkarbon diketahui dengan kode dua atau tiga huruf yang bermulai dari huruf C, sering dinamai juga sesuai spesimen pertama jenis yang ditemukan.
Karena meteorit kondrit karbon langka, harga yang ditawarkan juga fantastis. Harga batu itu bisa mencapai Rp 26 miliar dengan berat 1.800 gram dan di jual per gram seharga Rp. 14,1 juta.
Batu ini di jual kembali dengan harga yang sudah disebutkan di situs web eBay oleh seorang kolektor. Sedangkan saat pertama kali di jual oleh Josua seharga Rp. 200 juta yang melakukan negosiasi dengan Jared Collins, seorang ahli meteor dari Amerika Serikat.
Reporter: Laita Nur Azahra