MATA INDONESIA, AMSTERDARM – Marker Wadden adalah pulau buatan yang terletak di gugus kepulauan Belanda. Pulau ini untuk menyelamatkan ekosistem margasatwa di masa depan.
Dari dermaga Lelystad, pulau ini terlihat jauh dari kata indah. Ada danau dangkal yang mengelilingi pulau ini yang fungsinya sebagai perairan daratan, yang terbentang sepanjang 40 kilometer.
Titik danau paling selatan mencapai Amsterdam. Titik utara mencapai Enkhuizen, titik timur mencapai Hoorn. Dan titik baratnya mencapai Lelystad. Namun, di balik ketidakindahannya, ia memiliki sebuah konservasi yang paling menarik di seantero Eropa.
Ya, itu adalah Marker Wadden. Terdiri dari lima pulau buatan manusia yang terletak di Provinsi Flevoland. Adapun orang yang memimpin pembuatan pulau itu adalah Roel Posthoorn, yang juga menjadi direktur proyek Natuurmonumenten. Ini sebuah gerakan konservasi alam nirlaba di Belanda. Tanpa Posthoorn, danau tersebut tak akan mungkin bisa menjadi tempat hidup margasatwa.
Marker Wadden berisi rawa-rawa, kumpulan alang-alang, dan terdapat pula lokasi untuk membiakkan berbagai jenis burung. Tercatat, ada sekitar 120 jenis burung di sana. Seperti burung camar, burung perandai, burung dandang, burung ibis sendok, burung eider, angsa, hingga 2.200 sarang burung dara laut.
Bahkan, avocet merah jambu di sana menjadi yang terbesar di antara jenis avocet lainnya di Belanda. Di sana juga terdapat empat jenis kelelawar dan serangga lainnya. Selain itu, ada pula 170 spesies tanaman yang tumbuh. Jelas sekali bahwa Marker Wadden telah berhasil menjadi ekosistem yang baik.
Di sana juga nampak kapal pengeruk pasir yang tengah memanen tanah liat, lumpur, hingga cangkang dari biji-bijian. Semuanya berasal dari dasar laut sedalam empat meter yang berguna untuk membangun pulau tersebut.
Posthoorn mengatakan, pemerintah Belanda telah lama memiliki rencana seputar reklamasi pulau Markermeer. Tujuannya adalah untuk menambah kualitas layak huni area Flevoland dan mengurangi tekanan kota padat penduduk di sekitarnya.
Flevoland adalah provinsi buatan manusia yang hampir seluruhnya terbangun dari tanah reklamasi pada dekade 1950-an hingga 1960-an. Namun sayangnya, perencanaan tersebut tidak mendapat dukungan dari pemerintah.
Adanya pertikaian politik dan aksi saling menyalahkan, hingga pembengkakan biaya juga turut menjadi faktor penghambat proyek ini. Di saat yang bersamaan, kualitas air di Markermeer juga memburuk akibat hilangnya garis pantai alami dan populasi ikan menurun dengan tajam.
Karena kondisi inilah, Posthoorn sebagai seseorang berlatar pendidikan ilmu lingkungan dan manajemen alam merasa terpanggil untuk menyelamatkan kawasan itu. Hingga akhirnya Marker Wadden pun berhasil dibuat dengan dana dari Dutch Postcode Lottery, sebuah lembaga pengelola lotre.
Satu dari lima pulau sengaja terbuka untuk pengunjung. Sementara empat lainnya menjadi pulau liar dan bebas. Posthoorn mengatakan, ia sering menjelaskan para pengunjung mengenai proses pembuatan Marker Wadden.
Pembangunan pulau ini tidak mudah. Mengingat beberapa bulan yang lalu air yang tergenang di Marker Wadden sangat keruh. Tak memiliki gelombang, dan membutuhkan fosfat untuk mendorong produktivitas alami.
Namun kini, adanya garis pantai yang baru telah merangsang pasang surut, membuat tanah menjadi lebih subur, memicu ledakan kehidupan berbagai jenis tanaman dan ganggang, serta meningkatkan kemurnian air.
Hal ini menunjukkan bahwa flora dan fauna memiliki masa depan yang menjanjikan. Dan baru-baru ini, Marker Wadden ini masuk ke dalam perimeter taman nasional. Para pengunjung dapat menyaksikan rusa, kuda liar, sapi, rubah, dan unggas liar.
Posthoorn mengatakan, ia akan sangat senang dan bersedia jika dikemudian hari mendapatkan izin kembali untuk membuat pulau lain seperti Marker Wadden.
Ina Adema, Wali Kota Lelystad, menggambarkan Marker Wadden sebagai batu loncatan untuk perubahan di Belanda, yang dapat ditiru di tempat lain. Tak hanya ekosistem saja yang ada di Marker Wadden, sebuah laboratorium dan pusat penelitian yang mengandalkan tenaga surya dan air laut pun juga ada di sana.
Pulau-pulau Marker Wadden menunjukkan bahwa penurunan kualitas lingkungan dapat diperbaiki dengan sentuhan kreativitas dan keterlibatan masyarakat, baik melalui proram sukarela maupun menjadi pengunjung yang datang untuk merasakan pengalaman yang tak akan pernah bisa dirasakan di tempat lain.
BBC/Reporter: Intan Nadhira Safitri