Batu Asteroid yang Ditemukan di Teluk Meksiko Jadi Saksi Musnahnya Dinosaurus

Baca Juga

MATA INDONESIA, MEKSIKO CITY – Batu asteroid yang ditemukan di Teluk Meksiko disebut sangat aneh karena berbeda dari jenis batu granit pada umumnya. Meski berbeda, penemuan tersebut jadi saksi kepunahan makhluk hidup jutaan tahun lalu.

Para peneliti dari Imperial College London yang dipimpin oleh Professor Joanna Morgan meneliti batu asteroid yang telah memusnahkan makhluk hidup di bumi 66 juta tahun yang lalu termasuk Dinosaurus.

Batu yang ditemukan sangat berbeda dari batu asteroid lain yang tersebar di berbagai dunia. Morgan menjelaskan bahwa batu tersebut sangat aneh, karenanya menghasilkan sebuah kawah raksasa dengan lebar 100 kilometer dan berkedalaman 30 kilometer yang sekarang menjadi Teluk Meksiko.

Foto udara Kawah Pingualuit. Kawah yang tercipta karena tubrukan asteroid ini berdiameter 3 kilometer dan berkedalaman 245,9 meter. Denis Sarrazin/NASA Earth Observatory
Foto udara Kawah Pingualuit. Kawah yang tercipta karena tubrukan asteroid ini berdiameter 3 kilometer dan berkedalaman 245,9 meter. Denis Sarrazin/NASA Earth Observatory

Kekuatan batu ini berhasil mengejutkan puluhan gigapascal, hal tersebut membuat batu terpecah-pecah dan tersebar pada jarak yang berjauhan.

Morgan menambahkan bahwa batu tersebut terbuat dari batu jenis granit, namun sangat berbeda dari batu berjenis granit biasanya yang pernah ditemui di dunia.

Para peneliti menemukan organisme kecil pada batu asteroid yang dapat berevolusi hanya dalam waktu ribuan tahun setelah kejadian tersebut terjadi.

Wartawan BBC Jonathan Amos juga melaporkan bahwa puing-puing dari batu asteroid membuat iklim membeku selama berbulan-bulan yang menyebabkan hal-hal lain dan dinosaurus musnah.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini