Asal Mula Juventus Dijuluki Si Nyonya Tua

Baca Juga

MATA INDONESIA, TURIN – Juventus merupakan klub sepak bola profesional asal Italia yang berbasis di kota Turin, Piemonte dan berdiri pada 1 November 1897.  Karena prestasinya, Juventus menjadi klub dengan jumlah penggemar terbanyak di Italia. Dan salah satu yang terbesar di dunia. The Old Lady atau Si Nyonya Tua menjadi julukan untuk para penggemar Juvestus.

Ada beberapa julukan untuk para penggemar Juventus. Yaitu La Fidanzata d’Italia atau Kekasih Italia, I Bianconeri atau Putih-hitam, Le Zebra atau Zebra, La Signora Ormicidi atau Si Nyonya Pembunuh, hingga La Goeba atau Si Bungkuk. Namun memang yang paling sering adalah The Old lady atau Si Nyonya Tua.

Untuk sebutan The Old lady memiliki makna yang timbul dari suatu kesederhanaan yaitu, Kata “Old” yang artinya “Tua” karena bermakna kebalikan dari youth yang artinya Pemuda. Sementara itu, kata “Lady” berasal dari panggilan akrab untuk fans klub sebelum era 1930-an.

Julukan ini menggambarkan Juventus sebagai klub yang selalu berjiwa muda, tetapi memiliki sejarah dan prestasi besar seperti orang yang sudah tua dan matang. Julukan tersebut kian akrab dengan para penggemar Juventus di Turin pada tahun 1970-an.

Pada musim 1981-1982, Juventus meraih gelar Scudetto ke-20, yang berarti berhak menyandang dua bintang di jersey. Julukan The Old lady atau Si Nyonya Tua itu akhirnya paling populer, dibandingkan dengan julukan lain.

Penulis: Aris Kurniawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini