Apa Tantangan Bagi Guru di Masa Pandemi?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – “Pahlawan tanpa tanda jasa”, menjadi sebutan yang melekat pada guru, seseorang yang begitu telaten dan sabar dalam mendidik kita, generasi penerus bangsa.

Ya, sebutan pahlawan memang pantas untuk seseorang yang selalu bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin mendidik murid-muridnya. Bahkan, kita tidaklah tahu seberapa besar perjuangan di luar jam mengajar untuk memberikan yang terbaik.

Tugas guru tidak semudah yang kita bayangkan. Ia harus mendidik murid-muridnya dalam segala hal. Seperti membagi ilmu dan wawasannya, membagi pengalamannya, membimbing, serta menanamkan nilai-nilai moral dan agama.

Pekerjaannya pun juga tidak singkat. Ketika di rumah, ia tetap bekerja untuk mempersiapkan materi pembelajaran esok hari hingga memeriksa tugas-tugas muridnya.

Guru akan memastikan bahwa murid-muridnya menjadi insan yang berguna dan berhasil di masa depan. Bahkan guru juga menjadi motivator bagi murid-muridnya.

Sebutan “Pahlawan tanpa tanda jasa” untuk guru sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Guru-guru di masa itu rela mengajar hingga ke pedalaman tanpa mementingkan imbalan.

Kala itu, yang mereka pikirkan hanyalah usaha untuk memajukan pendidikan dan mencerdaskan generasi penerus bangsa. Mereka hanya ingin murid-muridnya berkembang

Sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap jasa-jasa guru bagi masa depan generasi bangsa dan kemajuan pendidikan di Indonesia, Presiden Soeharto menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Perubahan Pola Mengajar

Datangnya wabah pandemi ke Indonesia membawa tantangan tersendiri bagi seluruh elemen masyarakat. Tantangan-tantangan yang mau tak mau ini memang terasa asing. Namun harus tetap berjalan.

Termasuk guru. Mereka memiliki tantangan dalam proses pengajaran peserta didik. Proses pengajaran yang sebelumnya di sekolah, kini harus jarak jauh di rumah masing-masing. Karena mengurangi mobilitas di lingkungan sekolah.

Untuk menyiasatinya, pemerintah menetapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pola ini secara online dengan memanfaatkan teknologi agar kegiatan belajar mengajar dapat terus berjalan.

Pembelajaran jarak jauh biasanya menggunakan aplikasi penunjang, seperti Google Meet hingga Zoom yang memungkinkan adanya interaksi tatap muka antara guru dengan peserta didik.

Tak hanya itu, pembelajaran non tatap muka juga menggunakan Google Classroom, Edmodo, Animaker, dan masih banyak lagi.

Namun, beradaptasi tak semudah itu. Guru-guru harus berinovasi dan menciptakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif bagi peserta didik. Masalah lainnya, banyak guru-guru senior yang terkadang masih kesulitan mengakses teknologi. Ini menjadi tantangan besar yang harus dihadapi.

Meskipun sulit, tantangan ini tidak boleh menjadi alasan untuk tidak melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan baik. Ada banyak cara yang dapat dilakukan.

Untuk mengatasi kesulitan ini, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada para guru terkait metode PJJ.

Pemerintah juga dapat mengadakan pelatihan atau seminar-seminar kepada para guru seputar teknik dan model pembelajaran di masa pandemi dengan menggunakan aplikasi penunjang pembelajaran jarak jauh.

Dari seminar-seminar tersebut diharapkan para guru tidak lagi kesulitan dalam beradaptasi, dapat menambah kompetensinya dan dapat berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang efektif.

Guru harus pintar memilih dan mengkolaborasikan metode pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik tidak bosan saat melangsungkan pembelajaran jarak jauh.

Memang sudah sepatutnya kecanggihan teknologi ini digunakan dengan baik. Sadar atau tidak, secara tidak langsung pandemi berhasil membuat masyarakat lebih melek terhadap teknologi. Ini sangat baik bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Reporter: Intan Nadhira Safitri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini