MATA INDONESIA, JAKARTA- Mayoritas orang membeli cemilan biasanya untuk mengisi kekosongan perut atau sebagai pelengkap makanan. Namun di Taiwan, ada sebagian orang yang membeli cemilan untuk menjaga kondisi komputernya. Tentu hal itu sulit dipercaya, dan muncul pertanyaan bagaimana produk makanan itu mampu berperan penting terhadap mesin elektronik.
Diketahui, cemilan itu berisi keripik jagung rasa kelapa yang diberi nama Kuai Kuai. Banyak orang yang menganggap produk makanan itu sebagai pembawa keberuntungan yang bila digunakan dengan benar dapat mengoptimalkan segala macam elektronik. Caranya mudah sekali, mereka hanya perlu menempatkan keripik itu diatas atau disekitar mesin. Lalu, bagaimana awal mulanya?
Perusahaan Kuai Kuai yang didirikan pada tahun 1968 itu awalnya menjual makanan ringan hanya untuk anak anak. Tapi semua itu berubah setelah keripik jagung tersebut berada di tangan seorang mahasiswa pasca sarjana jurusan teknologi informasi. Ketika itu dirinya yang sedang mengerjakan tugas akhir mengalami kesulitan karena komputernya yang rusak.
Melihat kondisi tersebut, ia meletakkan cemilan itu di atas perangkat lunaknya. Benar saja, komputernya kembali normal dan dia dapat menyelesaikan tugasnya. Kemudian, cerita itu menyebar dari mulut ke mulut.
Walau terlihat aneh tapi banyak orang yang mempercayainnya. Kini, cemilan yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan itu digunakan di beberapa tempat seperti di laboratorium, bank, menara transmisi radio hingga rumah sakit. Tidak sampai disitu, tidak sedikit juga orang biasa yang membeli keripik jagung itu untuk mesin elektronik nya.
Meski begitu, ada aturan yang harus diperhatikan yaitu keripik dalam kemasan itu tidak boleh dimakan. Jika mereka memakan isinya, maka jimat dari cemilan itu akan hilang. Kemudian, keripik jagung itu tidak lagi dapat berfungsi sebagai jimat setelah melewati tanggal kadaluwarsanya. Terakhir, untuk memastikan cemilan itu baik baik saja, maka mereka harus menyimpannya di dalam kotak. Diketahui, aturan itu juga dipercaya oleh orang banyak dan langsung diterapkan.
Irene Liao, putri dari pemilik perusahaan Kuai Kuai mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur bahwa warisan ayah dan kakeknya sangat dihargai oleh tenaga kerja hingga masyarakat Taiwan. ”Beberapa orang mungkin percaya, dan ada juga yang tidak. Tapi kami yakin ada banyak faktor yang bisa dipercaya, ” kata Irene Liao.
Ia juga menambahkan, walau banyak yang membeli cemilan itu sebagai jimat teknologi, dirinya tidak akan mengurangi kualitas bahan yang digunakan. Hal itu karena Kuai Kuai dibuat untuk dimakan.
Reporter : R Al Redho Radja S