Amerika Serikat Rawan Angin dan Badai, Mengapa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Jumat malam 10 Desember hingga Sabtu dini hari 11 Desember 2021, Amerika Serikat kembali diterjang tornado.

Tornado ini melewati beberapa negara di bagian Amerika Serikat yakni Kentucky, Illinois, dan Arkansas. Menurut Gubernur Kentucky, Andy Beshear, akibat tornado tersebut kemungkinan besar lebih dari 100 warga Kentucky hilang.

Upaya penyelamatan oleh 189 personel Garda Nasional. Sebagian besar fokus di Mayfield. Yakni perumahan bagi sekitar 10.000 orang di bagian barat daya negara bagian yang bertemu dengan Illinois, Missouri, dan Arkansas.

Sebagian besar Negeri Paman Sam ini memang sering terkena badai. Bahkan terjadi 1.250 kejadian per tahunnya.

Lantas mengapa tornado sering menghantam Negeri Paman Sam ini?

Tornado merupakan corong vertikal dari angin yang berputar sangat cepat. Kecepatan angin akibat tornado bisa menjangkau hingga 250 mil per jam. Juga mampu membersihkan jalur hingga 80,46 km dengan lebar 1,6 km.

Biasanya tornado timbul ketika badai petir dan hujan es datang bersamaan. Di Amerika Serikat terdapat beberapa wilayah yang menjadi langganan terkena angin tornado. Sebutan untuk wilayah ini adalah Tornado Alley. Beberapa wilayah Tornado Alley yakni negara bagian Selatan Dakota, Nebraska, Kansas, Oklahoma, Texas utara, dan Colorado timur.

Seorang ilmuwan di National Severe Stroms Laboratory, Harold Brooks mengatakan bahwa Pergunungan Rocky dan Teluk Meksiko menjadi salah satu penyebabnya.

Kemudian ada tiga kondisi yang menyebabkan fenomena angina tornado sering menggembarkan Amerika Serikat:

  1. Angin dari selatan yang membawa udara hangat dan lembab dari teluk pada tingkat rendah di bagian timur Amerika Serikat,
  2. Angin dari barat yang membawa udara ke atas Pegununan Rocky dan High Desert di bagian barat daya, yang menyebabkan udara menjadi kering juga sejuk,
  3. Kemudian karena rotasi bumi yang selalu muncul dari arah barat.

Dari ketiga kondisi tersebut ketika angina bertiup rendah dari arah selatan, kemudian dari arah barat angina bertiup tinggi maka suhu dan kelembapan mencapai kondisi untuk menciptakan badai dan petir yang parah.

Fenomena alam angin tornado ini menandakan bahwa garis lintang tengah dunia berada sekitar 30 derajat dan 50 derajat utara maupun selatan. Hal tersebutlah yang menjadi tanda terjadinya tornado.

National Centers for Environmentak Information (NCEI) juga mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan kondisi yang mana udara kutub utara ataupun kutub selatan bertemu dengan udara subtropis yang lebih hangat.

Reporter : Indah Suci Raudlah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini