Survey Indometer, Prabowo di Puncak, Anies Ditikung Ganjar dan Ridwan Kamil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil survei Indometer untuk Piplres 2024 menunjukkan bahwa elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kian tergerus. Anies harus puas ditikung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Elektabilitas Ganjar naik dari sebelumnya 9,7 persen menjadi 15,4 persen. Sementara itu Kang Emil melesat dua kali lipat dari 5,2 persen menjadi 11,3 persen.

“Sementara elektabilitas Anies terjun bebas dari 14,8 persen menjadi 10,1 persen,” ujar Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer R Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin 27 Juli 2020.

Selanjutnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga naik dari 2,3 persen menjadi 4,1 persen. Sedangkan ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 4,5 persen menjadi 2,9 persen.

Untuk posisi puncak masih dipegang oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Elektabilitas Prabowo bertengger di angka 17,6 persen atau turun dari sebelumnya 23,1 persen.

Begitu pula, elektabilitas PDI Perjuangan pun tetap tertinggi di tengah kecenderungan menurunnya elektabilitas semua partai politik. Hanya, PSI yang mengalami tren kenaikan selama pandemik COVID-19.

Menurut Leonard, pandemik COVID-19 memberikan lonjakan dukungan bagi sejumlah gubernur yang merupakan pemegang kebijakan di tingkat daerah.

Selebihnya diisi tokoh-tokoh nasional baik yang memegang jabatan di pemerintahan maupun tidak, seperti Menteri BUMN Erick Thohir (3,2 persen turun menjadi 1,8 persen), Menko Polhukam Mahfud (1,8 persen turun menjadi 1,4 persen), dan ketua DPR Puan Maharani (1,4 persen turun menjadi 1,2 persen).

Tokoh nasional lainnya adalah Sandiaga Uno yang merupakan mantan cawapres Prabowo (10,3 persen turun menjadi 8,8 persen) dan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen turun menjadi 3,3 persen). Sisanya hanya kurang dari 1 persen, dari total seluruhnya ada 20 nama tokoh.

Survei Indometer dilakukan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini