Terkuak! Ini Sisi Positif Corona untuk Bumi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sisi positif dari corona bagi bumi terkuak. Hasil penelitian para ahli seismologi mengungkapkan bumi menjadi lebih tenang dan minim getaran selama pandemi sampai saat ini.

Ahli seismologi Imperial College London, Stephen Hicks mengungkap bahwa penurunan getaran di bumi karena adanya kebijakan lockdown di sejumlah negara yang membuat aktivitas manusia merosot drastis hingga 50 persen.

“Anda bisa melihat hal ini sebagai semacam gelombang. Dan kemudian anda dapat melihatnya menjadi senyap seiring waktu, dimulai Cina pada akhir Januari dan kemudian bergerak ke Italia dan lainnya di Maret dan April,” katanya melansir Guardian, Minggu 26 Juli 2020.

Berdasarkan analisis jejak dari jaringan 268 sensor seismik di 117 negara, para peneliti menemukan suara bising yang disebabkan manusia menurun pada 185 di antaranya.

Penurunan paling besar ada di kota sibuk semacam New York dan Singapura, tapi bahkan di stasiun terpencil pun terpantau hal yang kurang lebih sama.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya, setidaknya sampai dulu waktu data seismik terus tercatat,” ujar Thomas Lecocq, periset pertama fenomena ini dari Royal Observatory of Belgium.

Bagi para peneliti dan pihak terkait, kesunyian Bumi ini merupakan kesempatan besar untuk menggelar riset yang tak bisa dilakukan sebelumnya.

Pasalnya saat suasana begitu ramai, pemantauan terhadap risiko geologi bahaya gempa bumi, gunung berapi sampai tanah longsor lebih sukar karena tertutup oleh kebisingan. Kini, pemantauan semacam itu lebih mudah karena Bumi lebih sunyi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini