Deretan Kasus Korupsi yang Mangkrak di Tangan Kejagung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) hingga kini belum maksimal. Padahal pada 22 Juli 2020, Kejagung telah merayakan hari Bhakti Adhyaksa yang ke-60.

Namun, tak bisa dipungkiri dalam usia setua itu, masih ada sejumlah kasus korupsi yang mangkrak di tangan Kejagung.

Berikut deretan kasus korupsi yang belum diselesaikan hingga tuntas oleh korps Adhyaksa.

1. Mega Korupsi BLBI

Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) ini bermula pada Desember 1998,BI telah menyalurkan dana bantuan sebesar Rp 147,7 triliun kepada 48 bank yang didapatkan dari IMF.

Tapi melalui audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pemerintah menemukan kerugian negara hingga Rp138,7 triliun, dua tahun semenjak dana dicairkan, yakni pada Agustus 2000.

Nama tiga mantan Direktur Bank Indonesia, yakni Paul Sutopo Tjokronegoro, Hendro Budiyanto, dan Heru Supratomo ikut terseret. Begitupun dengan nama eks Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung.

Nama terakhir ini sempat divonis 13 tahun penjara pada September 2018. Namun pada 9 Juli 2019, ia malah dinyatakan bebas lantaran MA mengabulkan kasasinya.

Sementara nama Sjamsul Nursalim dan Itjih Nursalim hingga kini tak terdengar kabarnya. Kasus tersebut pun masih menggantung hingga kini.

2. Kasus Djoko Tjandra

Kasus korupsi cessie Bank Bali yang melibatkan Djoko Tjandra mulai diusut oleh Kejagung pada tahun 1999. Dalam kurun waktu September 1999 hingga Februari 2000, ia sempat jadi tahanan kota Kejaksaan. Namun, sesuai putusan sela hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Maret 2000, Djoko pun bebas.

Kasusnya pun terus berputar hingga tahun 2008. Djoko kembali divonis bebas dari tuntutan oleh PN Jakarta Selatan dalam perkara korupsi cessie Bank Bali pada Oktober 2008. Namun Kejagung melakukan upaya hukum peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.

Oleh MA, Djoko dihukum 2 tahun penjara dan harus membayar denda Rp 15 juta. Tidak hanya itu, MA juga memerintahkan uangnya Rp 546 miliar di Bank Bali dirampas untuk negara.

Namun, Djoko kabur pada Juni 2009 atau sehari setelah putusan MA dijatuhkan. Dia terbang ke Papua Nugini melalui Bandara Halim Perdanakusuma.

Bahkan Djoko katanya telah menjadi warga negara Papua Nugini pada Juni 2012. Namun, alih status warga negara itu tidak sah, sebab ia masih memiliki permasalahan hukum di Indonesia.

Belakangan kasus tersebut ikut menyeret sejumlah nama beberapa jenderal polisi yang kedapatan memberikan ‘surat sakti’ kepada Djoko agar bebas berkeliaran di tanah air.

Ketiganya telah diberi sanksi, sementara Djoko masih belum ditangkap. Entah kapan kasus ini selesai, tak ada yang tau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Jadi Motor Penyerapan Tenaga Kerja Nasional

Oleh : Doni Wicaksono )* Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, hilirisasi telah menjadi strategi kunci yang diusung oleh pemerintah. Langkah inibukan sekadar kebijakan industrialisasi, tetapi sebuah lompatan strategis untukmengubah struktur ekonomi dari berbasis ekspor bahan mentah menuju pengolahandalam negeri yang bernilai tambah tinggi. Salah satu dampak paling nyata darihilirisasi adalah kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja secara masif, terutama di sektor-sektor yang selama ini hanya menjadi penyedia bahan bakutanpa keterlibatan lebih dalam proses produksi. Dengan mengembangkan rantai nilaiindustri di dalam negeri, hilirisasi menjadi motor penggerak penciptaan lapangankerja yang luas dan berkelanjutan. Transformasi dari ekspor bahan mentah ke pengolahan industri telah membukapeluang besar di berbagai daerah, terutama di wilayah-wilayah penghasil sumberdaya alam. Sebagai contoh, pembangunan smelter di kawasan pertambangan tidakhanya menciptakan lapangan kerja langsung bagi ribuan tenaga kerja, tetapi jugamemicu pertumbuhan ekosistem ekonomi lokal, seperti jasa logistik, katering, transportasi, serta sektor UMKM penunjang lainnya. Pemerintah mencatat denganadanya proyek hilirisasi di sektor nikel, bauksit, dan tembaga, ribuan lapangan kerjatelah tercipta, bahkan sebelum fasilitas industri tersebut sepenuhnya beroperasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakansebanyak 18 proyek prioritas hilirisasi diperkirakan akan menciptakan hampir 300 ribu lapangan kerja. Proyek-proyek tersebut kini telah memasuki tahap pra-studikelayakan. Pihaknya juga telah menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan proyekprioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional kepada Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani. Masuknya Danantara untuk membiayai proyekhilirisasi akan menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerja bagimasyarakat. Hal ini dikarenakan nantinya nilai tambah yang ada di hilirisasi akanmasuk ke dalam negeri. Selain menciptakan lapangan kerja baru, hilirisasi juga mendorong peningkatankualitas sumber daya manusia. Pekerja tidak lagi hanya menjadi buruh kasar dalamproses ekstraksi sumber daya, tetapi mulai dilibatkan dalam proses-proses teknis, manajerial, dan operasional industri pengolahan. Hal ini mendorong peningkatankapasitas tenaga kerja melalui pelatihan, pendidikan vokasi, dan transfer teknologiyang difasilitasi oleh pemerintah maupun sektor swasta. Dengan begitu, hilirisasibukan hanya menciptakan kuantitas pekerjaan, tetapi juga meningkatkan kualitasdan daya saing tenaga kerja nasional di tingkat global. Kebijakan hilirisasi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomiannegara. Dengan mengolah bahan mentah di dalam negeri, Indonesia tidak hanyamemperoleh nilai jual yang lebih tinggi dari produk turunannya, tetapi jugamemperkuat posisi dalam rantai pasok global. Hal ini membuka peluang eksporproduk jadi atau setengah jadi ke berbagai negara dengan nilai yang lebih tinggidibandingkan ekspor bahan mentah. Dengan demikian, pendapatan negarameningkat, devisa bertambah, dan stabilitas ekonomi nasional dapat lebih terjaga. Sementara itu, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia,Muhammad Ishak Razak mengatakan hilirisasi dapat meningkatkan nilai tambahekonomi komoditas primer dan meningkatkan kontribusi industri pengolahanterhadap produk domestik bruto (PDB). Selain itu, proyek-proyek tersebut dapatmendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangipengangguran, terutama di daerah-daerah kaya sumber daya, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Pemerintah secara konsisten mendorong percepatan hilirisasi melalui berbagaikebijakan strategis. Salah satunya adalah pemberian insentif investasi kepadaindustri pengolahan dalam negeri, termasuk keringanan pajak, kemudahanperizinan, dan penyediaan infrastruktur pendukung. Selain itu, regulasi laranganekspor bahan mentah juga menjadi langkah tegas yang memperkuat posisi industrihilir dalam negeri. Kebijakan ini meski sempat menimbulkan tantangan, terbuktimembawa dampak positif dalam jangka menengah dan panjang, termasuk dalammenciptakan iklim investasi yang kompetitif dan kondusif bagi pertumbuhan industriberbasis sumber daya alam. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci utama dalammenyukseskan hilirisasi sebagai motor penyerapan tenaga kerja nasional. Pemerintah pusat dan daerah perlu bersinergi dalam menyediakan regulasi yang mendukung, infrastruktur yang memadai, serta pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri. Sektor swasta, di sisi lain, diharapkan berperanaktif dalam membangun industri hilir yang berkelanjutan, bertanggung jawabterhadap lingkungan, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakatsekitar. Sementara itu, masyarakat juga perlu merespons peluang ini dengansemangat untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi agar dapat bersaing di era industri baru yang lebih kompleks dan dinamis. Ke depan, hilirisasi akan terus menjadi pilar penting dalam strategi pembangunannasional, terutama dalam menghadapi tantangan global seperti dekarbonisasi, transisi energi, dan digitalisasi. Hilirisasi tidak hanya relevan di sektor tambang, tetapi juga dapat diperluas ke sektor perkebunan, perikanan, dan industri kreatif. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk usiaproduktif yang besar,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini