MATA INDONESIA, BANGKOK – Thailand dan beberapa negara di sekitar Sungai Mekong telah membingungkan banyak negara karena tidak memiliki kasus Covid19 yang mengkhawatirkan. Padahal mereka melakukan apa yang dilakukan banyak negara lain seperti Indonesia dalam memerangi virus corona penyebab penyakit itu.
Saat ini, tercatat 3.249 kasus positif di Thailand dengan 58 angka kematian yang tidak berubah selama sekitar tujuh minggu.
Hal serupa juga terjadi di negara-negara lain di lembah Sungai Mekong. Vietnam belum mencatat satu kematian pun selama tiga bulan tanpa ada kasus penularan dari masyarakat.
Begitu juga Myanmar yang telah mengkonfirmasi 336 kasus virus, Kamboja 166 dan Laos hanya 19.
Yunnan, provinsi Cina barat daya tempat aliran Mekong sebelum berkelok-kelok ke Asia Tenggara, memiliki kurang dari 190 kasus. Tidak ada yang aktif sekarang.
“Saya tidak berpikir ini tentang kekebalan atau genetika saja. Ini ada hubungannya dengan budaya. Orang Thailand tidak memiliki kontak tubuh ketika kami saling menyapa,” kata Dr. Taweesin Visanuyothin, juru bicara Covid19 untuk Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand seperti dikutip Minggu 19 Juli 2020.
Cara itu menurut Taweesin juga menjadi budaya atau kebiasaan masyarakat di wilayah Mekong saat saling menyapa.
Meski rumah sakit Thailand tidak kewalahan oleh pasien Covid19, namun ekonomi yang bergantung pada pariwisata membuat negara itu juga terpukul seperti negara lain.
Pada bulan April, Thailand melarang hampir semua penerbangan di tengah pengetatan sosial berskala besar. Wisatawan berhenti datang ke Bangkok, yang pernah menjadi kota yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Kementerian pariwisata dan olahraga Thailand seperti dilansir The New York Times memperkirakan 60 persen bisnis perhotelan dapat ditutup pada akhir tahun ini.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Thailand akan menyusut setidaknya 6,5 persen tahun ini. Menurut Bank Dunia, lebih dari delapan juta orang Thailand mungkin kehilangan pekerjaan atau penghasilan mereka pada tahun 2020.