MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan viralnya foto-foto menyeramkan sebuah klinik gigi yang ditinggalkan dan dibiarkan kosong selama lebih dari 20 tahun.
Dilansir dari DailyStar, Selasa, 7 Juli 2020, foto penampakan klinik gigi itu pertama kali diunggah oleh seorang traveler asal Inggris yang punya hobi mengeksplor tempat-tempat angker di Eropa.
Klinik tersebut dulunya menjadi tempat praktik seorang dokter gigi. Tapi kemudian si dokter dilaporkan meninggal pada akhir tanun 1990 karena stres dan depresi.
Dari luar, klinik yang berada di sebuah desa di Belgia itu terlihat sangat seram dan angker seperti di film-film horor. Klinik tersebut juga rupanya menyimpan kisah kelam.
Dokter gigi yang menghuninya berhenti praktik sejak tahun 1995. Ia menderita depresi sebelum akhirnya bunuh diri tiga tahun kemudian.
“Dokter gigi itu tinggal di klinik tersebut bersama istri dan anak-anaknya. Dia adalah seorang dokter gigi sekaligus dokter umum.
“Dia mengalami masalah keuangan dan istrinya meninggalkannya. Saya diberitahu bahwa dia juga kehilangan izin praktik tetapi tidak memberi tahu pasiennya.
“Para tetangga mengatakan dokter gigi itu meminta bayaran lebih murah dari dokter lainnya. Tapi dia menggunakan alat-alat tua. Karena itu banyak pasiennya yang mengeluh,” kata traveler tersebut.
Tak hanya kisah di baliknya yang seram, penampakan bagian dalam klinik tersebut juga sangat seram. Benda-benda berserakan, bahkan ada tumpukan surat kabar dari tahun 1980.
Di salah satu sudut tampak kursi sangat tua yang digunakan untuk memeriksa pasien. Klinik dan benda-benda di dalamnya tak pernah lagi tersentuh sejak kematian si dokter. Tak ada seorang pun yang mau membeli klinik angker tersebut hingga kini. Alhasil bangunannya jadi terbengkalai.
“Di balik pagar besi setinggi 4,5 meter berwarna hitam itu ternyata ada rumah sekaligus klinik yang sangat luas dan cukup menyeramkan,” kata si traveler.
“Tidak ada yang mau membeli rumah itu mengingat sejarahnya. Warga desa justru ingin bangunan itu dihancurkan,” ujarnya.