Menteri Yasonna Akui Gak Bisa Halangi Djoko Tjandra ke Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi (Menkumham) Yasonna Laoly mengaku tidak bisa menghalangi Djoko Tjandra masuk Indonesia. Alasannya, warga negara Papua Nugini itu tidak masuk dalam ‘red notice’ atau daftar merah Interpol.

“Seandainya dia masuk dengan cara yang benar (melalui pintu perlintasan keimigrasian), karena menurut Interpol, Djoko Tjandra sudah tidak masuk lagi dalam daftar merah pemberitahuan Interpol sejak 2014,” kata Yasonna di Senayan, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020.

Yasonna menegaskan hingga hari ini, tidak menemukan nama Djoko Sugiarto Tjandra masuk melewati pintu perlintasan keimigrasian.

Padahal, kuasa hukum Djoko, Andi Putra Kusuma membenarkan kliennya berada di Indonesia selama tiga bulan terakhir bahkan sempat mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel).

Yasonna menegaskan seluruh pintu perlintasan laut dan udara seperti Batam, Kualanamu, maupun Ngurah Rai tidak menemukan nama Djoko Tjandra.

Politisi PDI Perjuangan itu menduga Djoko mengganti nama saat masuk Indonesia sehingga bisa mengajukan permohonan PK atas kasusnya yang sudah berkekuatan hukum tetap 12 tahun lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini