Diikuti Suara Tembakan! Ini Detik-detik Pria Menerobos Masuk Mako Brimob Polda Sultra

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Seorang pria berinisial S (31), berhasil diamankan oleh Satuan Brigadir Mobile (Sat Brimob) Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra), Sabtu 21 Juni 2020 sore. Pasalnya, S nekat menerobos masuk Markas Komando (Mako) Brimob Polda Sultra.

Detik-detik masuknya pria tersebut terekam kamera ponsel milik salah satu anggota brimob.

Dalam video berdurasi 1 menit 1 detik itu terlihat, S mengenakan baju gamis berwana coklat, helm, dan membawa payung sembari meneriakkan kalimat takbir. Petugas yang sedang berjaga pun berusaha menghentikannya, namun tak dihiraukannya.

Untuk menghentikan langkah kaki S tersebut, anggota Brimob di lokasi sempat memberi tembakan peringatan ke udara. Namun, bukan berhenti, pria tersebut terus melangkah seraya mengucap takbir. Aksi pelaku bisa segera terhenti setelah salah satu petugas berusaha meringkusnya.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sultra, Kombes Pol Adarma Sinaga membenarkan kejadian tersebut. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aksi menerobos paksa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WITA, di mana pelaku berusaha masuk tanpa izin ke Mako Brimob Polda Sultra.

Ia mengungkapkan sebelum kejadian tersebut, pelaku masuk dengan cara melawan arus dan mengekor di salah satu mobil KBR Den Gegana saat memasuki Mako. Dan petugas jaga yang melihat pun mencoba menghentikan kendaraan pelaku, namun nekat menerobos.

“Setelah peringkusan, kami memeriksa pelaku. Ada kami dapatkan sejenis senjata yang bisa membahayakan orang lain, saya tidak tau namanya apa pokonya seperti martil dan ujungnya tajam,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini