MATA INDONESIA, NEW DELHI – Baru-baru ini seorang pasien positif COVID-19 di di Distrik Kota, Rajasthan, India meregang nyawa akibat ventilator pasien secara ceroboh sengaja dicabut. Mirisnya, ventilator itu dicabut demi menyalakan kipas angin.
Seperti diketahui, ventilator merupakan salah satu alat medis yang dibutuhkan oleh pasien positif Corona. Dalam kondisi keparahan tertentu, pasien COVID-19 harus dibantu pernapasannya dengan alat ini.
Pelakunya adalah keluarga pasien sendiri. Peristiwa ini terjadi pada Senin 15 Juni 2020 di Maharao Bhimsingh Hospital (MBS).
BACA JUGA: Ventilator Kelebihan Beban, Pasien Covid-19 Tewas Terbakar
Dilansir dari India.com, Minggu 21 Juni 2020, insiden ini berawal ketika keluarga diizinkan membesuk sang pasien COVID-19. Keluarga yang menjaga pasien mencabut colokan listrik yang terhubung dengan ventilator.
Dia kemudian menyalakan kipas angin yang dibawa dari luar. Keluarga memasang pendingin udara untuk melawan panas yang menyengat.
Usai dicabut, ventilator itu masih bisa bekerja selama beberapa saat karena sokongan daya baterai. Namun tentu saja tak bisa bertahan lama dan menyebabkan kondisi sang pasien menjadi kritis.
Tim medis pun berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa sang pasien. Namun, entah apa alasannya, tim medis yang hendak mengambil tindakan dihalangi oleh keluarga pasien sehingga nyawanya tak bisa diselamatkan.
BACA JUGA: Duh! Ngaku Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19, Dukun Aslam Malah Meninggal karena Corona
Dari Laporan IANS, seorang dokter atas nama Varun, yang kala itu bertugas, melaporkan keluarga mendiang pasien kepada otoritas terkait. Pasalnya mereka kerap melakukan tindakan tak terpuji kepada staf medis yang ada.
Pengawas Rumah Sakit India, Naveen Saxena, pun berjanji menindak tegas kejadian ini. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan komite khusus untuk menyelesaikan permasalahan semacam ini.
“Kami sudah menyiapkan tim khusus untuk menginvestigasi kejadian yang ada berdasarkan kesaksian primer. Tim ini terdiri dari pengawas rumah sakit, perawat, dan CMO,” jelas Saxena, dilansir pada Sabtu 20 Juni 2020.
“Kami akan menyelidiki lebih dalam kasus ini dan mempertimbangkan opsi untuk melaporkannya ke pihak berwajib,” lanjutnya.