MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu masalah sosial yang mendapat perhatian serius pemerintah Jepang hingga kini adalah soal kesuburan penduduknya. Yup, Jepang menjadi salah satu negara yang kaum mudanya enggan disuruh nikah gaes.
Saking sulit menangani problem ini, pemerintah Jepang sampai menerapkan berbagai cara. Bahkan mereka melakukan pendekatan-pendekatan kecil dan kreatif demi mendorong para kaum muda untuk tertarik berkeluarga.
Di antaranya, mereka mengadakan seminar-seminat dimana para bujangan diperbolehkan bermain dengan boneka hingga meminta perusahaan-perusahaan besar untuk memberi para pekerja muda waktu cuti lebih banyak. Langkah-langkah tersebut diharapkan bisa efektif.
Seorang pakar politik dari Universitas Yale, Frances Rosenbluth mengatakan, pemerintah Jepang seharusnya memberikan pengakuan yang sama kepada kaum perempuan dalam dunia kerja.
Perlu diketahui gaes, Jepang adalah salah satu negara dengan biaya hidup sangat mahal. Nah karena itu, para perempuan di sana juga dituntut untuk berpenghasilan tinggi.
Gak seperti di Indonesia, perempuan yang sudah menikah masih bisa bekerja. Di Jepang, kebanyakan perempuan yang sudah menikah pasti berujung menjadi ibu rumah tangga.
Karena itu, kebanyakan perempuan Jepang ogah disuruh nikah. Mereka lebih memilih menjadi wanita karier dan mengejar penghasilan tinggi serta kemapanan.