MATA INDONESIA, JAKARTA – Aplikasi TikTok sepertinya menghipnotis Kevin Mayer si bos streaming Disney. Mayer rela tinggalkan Disney demi jadi CEO aplikasi berbagi video pendek yang melejit selama pandemi virus corona, COVID-19.
Tak cuma itu, Mayer dikabarkan juga merangkap jabatan jadi COO ByteDance yakni konglomerasi Cina yang memiliki TikTok. “Saya senang dengan pekerjaan saya di Disney. Tapi ini adalah kesempatan besar yang tak bisa kutolak,” kata Mayer pada The New York Times dikutip Selasa 19 Mei 2020.
Dalam perjalanan karirnya, Meyer merupakan tokoh di balik suksesnya layanan streaming Disney+ yang meluncur November. Lewat tangan kreatifnya, Disney+ mampu meraih 50 juta subscribers hanya dalam tempo lima bulan.
Mengutip Reuters, per 1 Juni, Meyer efektif menjadi CEO TikTok. Disney pun diketahui telah menunjuk Rebecca Campbell menggantikan Mayer sebagai kepala divisi internasional dan penjualan langsung termasuk divisi mdia streaming.
Wajar jika Mayer memilih TikTok. Aplikasi ini telah diunduh sekitar 1,9 miliar kali di seluruh dunia, termasuk 172 juta unduhan di Amerika Serikat, menurut Sensor Tower, sebuah perusahaan data aplikasi.
Popularitas TikTok yang meningkat telah meningkat selama pandemi. Pada kuartal pertama tahun ini, aplikasi itu diunduh 307 juta kali, lebih banyak daripada aplikasi lain di dunia, menurut data Sensor Tower.
Prestasi itu ternyata memunculkan ketidakpercayaan yang mendalam di seluruh pemerintah AS. Beberapa agen pemerintah, termasuk hampir semua cabang militer, telah melarang karyawan mengunduh atau menggunakan aplikasi.
Bahkan pada bulan Maret, Senator Josh Hawley, seorang Republikan dari Missouri, mengusulkan undang-undang untuk melarang karyawan federal menggunakan aplikasi tersebut. Namun apa mau dikata, kini TikTok telah mempekerjakan sejumlah eksekutif dan karyawan asal Amerika untuk menjalankan bisnisnya dan meninjau konten di aplikasinya.