BMKG: Malam Nanti, Jakarta Bakal Dilanda Hujan Deras Disertai Petir dan Angin Kencang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Hujan disertai petir dan angin kencang diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bakal melanda DKI Jakarta pada malam hari, Kamis 7 Mei 2020.

“Waspada potensi hujan disertai kilat petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jakarta Selatan pada awal malam hari,” isi laporan BMKG.

BMKG memperkirakan perkiraan cuaca di wilayah DKI Jakarta mayoritas akan berawan sepanjang hari.

Seluruh wilayah administrasi DKI Jakarta diperkirakan akan cerah berawan pagi hari dan memasuki siang sampai dini hari Jumat, 7 Mei 2020, menjadi berawan.

BMKG memperkirakan hanya beberapa daerah, seperti Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu, yang akan turun hujan dengan intensitas ringan sampai sedang.

Kemudian, suhu udara diperkirakan berkisar 24-33 derajat Celcius, Jakarta Barat akan berada pada rentang 24-33 derajat, Jakarta Pusat 25-32 derajat, sementara Jakarta Selatan diperkirakan pada rentang 24-33 derajat.

Selanjutnya, Jakarta Timur suhu diprediksi juga akan berada pada rentang 24-33 derajat, sedangkan Jakarta Utara berkisar 25-32 derajat, dan Kepulauan Seribu 27-30 derajat.

Sementara itu untuk kelembapan udara BMKG memperkirakan akan berada pada rentang 75-95 persen, Jakarta Barat akan berkisar pada 75-95 persen, Jakarta Pusat 80-95 persen, begitu juga Jakarta Selatan diperkirakan pada rentang 80-95 persen.

Selanjutnya, Jakarta Timur dan Jakarta Utara kelembapannya juga akan berkisar pada 80-95 persen, sedangkan Kepulauan Seribu 85-95 persen.

Sementara itu, BPBD DKI Jakarta menyebutkan untuk ketinggian muka air di berbagai daerah di Jakarta sampai Rabu 6 Mei 2020 malam dalam status normal.

Hanya dua wilayah, menurut BPBD, yang berstatus waspada atau siaga 2 dan 3, yakni di pos pantau Angke Hulu dengan ketinggian 245 cm dengan siaga 3 dan Pasar Ikan 210 cm berstatus siaga 2.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini