Terlalu Kuat, Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Dapil Jatim I 77,69 Persen

Baca Juga

MINEWS, SURABAYA – Paslon 01 masih unggul telak di Jawa Timur yang disebut sebagai basis utama suara Jokowi-Ma’ruf.

Hal itu terbukti dari laporan hasil survei SGC Research and Consulting yang dirilis pada Jumat 6 April 2019, yang menyebut secara elektabilitas, Jokowi-Ma’ruf masih jauh meninggalkan Prabowo-Sandiaga, khusus di Dapil Jawa Timur I.

Pasangan Jokowi-Ma’ruf disebut memperoleh sebesar 77,69 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 20,19 persen, belum memutuskan sebesar 2,12 persen.

Secara terperinci, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Kota Surabaya sebesar 82,9 persen, Prabowo-Sandi 14,84 persen dan 2,26 persen belum menentukan pilihan. Kemudian di Kabupaten Sidoarjo, Jokowi-Ma’ruf meraih 70 persen, Prabowo-Sandi 28,1 persen, dan 1,9 persen belum menentukan pilihan.

SGC menjelaskan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di dapil Jatim I ini diperoleh dari beberapa hal, yakni, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla 84,62 persen, kualitas pemerintahan yang lebih baik 86,92 persen, dan persepsi pemerintahan bersih atau tidak korup 73,27 persen.

Adapun kemanfaatan pembangunan di era Jokowi-JK 88,65 persen dan optimisme pertumbuhan perekonomian 73,65 persen.

Survei dilakukan pada 17-24 Maret 2019 dengan jumlah responden 520 orang, tingkat kepercayaan sebesar 98 persen, simpangan baku adalah 0,5 persen dan tingkat kesalahan 2,45 persen.

Paslon Jokowi-Ma’ruf unggul di semua kelompok demografis, jenis kelamin, tingkat pendidikan, agama, segmen pekerjaan atau profesi serta tingkat ekonomi.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini