MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan berbalik menguat secara terbatas pada Rabu, 15 April 2020. Kemarin, rupiah ditutup pada di posisi Rp15.645 per dolar AS atau melemah 0,1 persen.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim meramalkan laju rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 15.550 hingga Rp 15.700 per dolar AS.
Ia mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah akan dipengaruhi oleh jumlah kasus corona yang terus meningkat. Namun sejumlah negara mulai berencana melonggarkan penutupan akses (lockdown). “Misalnya, Spanyol yang memungkinkan 300 ribu pekerja kembali bekerja dan Italia memungkinkan sejumlah kecil perusahaan untuk beroperasi,” kata Ibrahim Selasa sore.
Di sisi lain, mulai ada perbaikan kinerja ekonomi. Hal ini tercermin dari data kinerja ekspor China turun 6,6 persen dan impor turun 0,9 persen pada Maret 2020.
“Rilis data ekonomi China setidaknya lebih baik dari perkiraan sebelumnya disebabkan oleh sebagian wilayah yang kembali beraktivitas dan pembatasan lockdown mulai dilonggarkan di pusat industri Wuhan,” ujar Ibrahim.
Sementara dari dalam negeri, sentimen pergerakan nilai tukar rupiah datang dari kebijakan penahanan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) di level 4,5 persen pada bulan ini. Kendati bank sentral menahan penurunan bunga, namun intervensi di pasar spot, DNDF, dan SBN setidaknya mampu menjaga kepercayaan pelaku pasar.
Selain itu, sentimen juga berasal dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyentuh minus 2,6 persen. Menurutnya, proyeksi ini mempengaruhi pelaku pasar meski pemerintah terus menyiapkan kebijakan stimulus ekonomi.