MATA INDONESIA, CHENNAI – Ada-ada saja yang dilakukan polisi di Chennai, India, untuk mencegah warga bepergian di tengah lockdown melawan virus corona.
Rajesh Babu, seorang polisi berpangkat inspektur menemukan cara kreatif yakni mengenakan helm yang dibentuk menyerupai virus ketika menghentikan masyarakat yang masih melintas.
Helm itu ditutupi oleh duri merah dengan gelembung di bagian ujungnya. Helm tersebut sengaja didesain seperti bentuk virus corona yang diambil menggunakan mikroskop elektron.
Seniman lokal B Gowtham, pendiri organisasi Art Kingdom, mengaku mempunyai ide itu ketika melihat masih rendahnya kesadaran warga untuk menaati lockdown. “Mereka tidak cukup higienis,” keluh Gowtham.
“Pemerintah sudah meminta jangan keluar. Tetap, kami masih melihat lalu lalang orang yang tak pakai perlindungan, seperti masker,” kata dia.
Menurut Gowtham, orang-orang tidak menganggap serius wabah ini karena bagi mereka, penyakit ini tidak kasat mata. Oleh karena itu, terlontarlah ide untuk “menunjukkan” wabah itu kepada mereka.
“Warga tentu akan ketakutan,” paparnya.
Setelah ide tersebut terlontar, dia segera pergi ke kantor polisi terdekat. Menurut mereka, kepolisian adalah posisi pertama saat lockdown diterapkan.
“Mereka terus menerus bekerja. Jadi saya ingin meringankan beban mereka sekaligus meningkatkan kewaspadaan masyarakat,” ujar dia.
Setelah mendapatkan izin dari penegak hukum, dia pun segera bekerja. Tantangan dihadapinya di mana banyak toko sudah tutup.
Karena kekurangan bahan, dia berimprovisasi menggunakan kertas koran dan tisu untuk menciptakan duri-duri dan tonjolan di ujungnya.
Setelah selesai, Gowtham memberikannya kepada Inspektur Babu, yang ternyata sangat menyukai ide tersebut dan segera memakainya. Dengan mengenakan “Helm Virus Corona” itu, Babu menghentikan mobil atau motor, terutama jika mereka ketahuan tidak mengenakan masker.
Kepada warga yang masih “keluyuran”, Babu meminta mereka untuk tidak keluar rumah kecuali keperluan mendesak, dan memperingatkan agar warga melakukan social distancing.
“Jika Anda berani keluar, maka saya akan masuk,” ancam Babu, seolah dia merupakan virus yang menjangkiti hampir 800.000 orang di seluruh dunia.
Gowtham mengatakan, keberadaan helm tersebut ternyata mendapat tanggapan positif, dengan warga mengaku berterima kasih dan bersedia tinggal di rumah.