Viktor Laiskodat Alokasikan Rp 60 Miliar untuk Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUPANG – Penyebaran wabah corona (covid-19) turut menjadi perhatian pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT). Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp 60 miliar untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran wabah tersebut.

Ia pun mengklaim anggaran ini adalah yang terbesar untuk penanganan Covid-19, jika dibanding provinsi lain di Indonesia.

Meski NTT masih berstatus negatif Covid-19, Viktor tetap akan mendatangkan 500.000 Pcs alat pelindung diri (APD) yang dikhususkan bagi tenaga medis pada rumah sakit rujukan.

“Pemprov juga siap mendatangkan obat Cloroquine yang diproduksi kimia farma, sebagai obat pilihan kedua pengobatan pasien Covid-19,” ujar Viktor, Rabu 25 Maret 2020.

Selain itu, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur juga menyiapkan bantuan sosial tunai, bagi kelompok kerja yang terdampak Covid-19.

Ia juga meminta para tokoh agama, bupati dan walikota hingga pemerintah desa untuk bersama-sama melakukan sosialisasi pencegahan penularan Covid-19.

“Doakan agar kondisi NTT tetap seperti ini. Jika ada yang positif maka kita akan segera tangani, karena kita sudah ada upaya penanggulangan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini