MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan bahwa Indonesia hingga kini belum berencana melakukan lockdown atau karantina wilayah. Jokowi beralasan telah mempelajari karakter dan dampak dari penyebaran wabah corona di sejumlah negara yang melakukan lockdown.
“Ada yang bertanya kenapa kebijakan lockdown tidak dilakukan. Perlu saya sampaikan setiap negara punya karakter yang berbeda-beda, budaya yang berbeda-beda, kedisiplinan yang berbeda-beda, oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu,” ujarnya dalam rapat terbatas terkait pandemi Covid-19 melalui siaran langsung di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa 24 Maret 2020.
Bahkan Jokowi mengatakan, ia juga telah mengantongi analisis hasil lockdown dari beberapa negara. Sejauh ini, negara yang telah menerapkan lockdown antara lain Cina, Iran, Italia, Denmark, Spanyol, Mongolia, Korea Utara, Malaysia dan Singapura.
“Itu sudah dipelajari. Saya memiliki analisis-analisis dari semua negara. Ada semuanya kebijakan mereka apa, mereka melakukan apa, hasilnya seperti apa. Semuanya dari Kemenlu sehingga terus kita pantau setiap hari,” katanya.
Kebijakan yang paling memungkinkan untuk mencegah penyebaran corona di Indonesia adalah physical distancing alias jaga jarak. Penyebutan istilah ini berubah dari sebelumnya yakni social distancing.
Namun Jokowi mengingatkan, perlu disiplin yang kuat untuk menerapkan physical distancing. “Jika itu dilakukan saya yakin kita bisa cegah penyebaran Covid-19, tapi perlu juga ketegasan yang kuat dari diri sendiri, jangan sampai yang sudah diisolasi, saya baca berita, sudah diisolasi masih bantu tetangga hajatan,” ujarnya.