Diklaim Obat Tangkal Corona, Bumbu Dapur Ini Ludes di Pasar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah tanaman lokal seperti jahe, kunyit hingga temulawak diklaim mampu menyembuhkan virus corona (Covid-19). Para warga pun berbondong-bondong menyerbu bumbu dapur tersebut untuk diolah menjadi minuman penangkal virus yang mulai masuk ke Indonesia ini.

“Info grup komplek, Di pasar ludes jahe mgk utk minum jahe. Barusan dari superindo, emang iya jahe n kunyit kosong,” demikian bunyi sebuah pesan yang tersebar di gru-grup WhatsApp.

Khasiat dari tanaman penyedap masakan ini pun dibenarkan oleh Prof. Dr. drh. Chaerul Anwar Nidom MS. Kata dia, sebetulnya untuk menghadapi corona secara sederhana dan menekan badai sitokin ada yang namanya kurkumin.

“Kurkumin itu terdapat pada jahe, kunyit, temulawak yang buat bumbu masak dan minuman segar itu yang bisa menghambat badai sitokin,” kata Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga ini pada Senin 2 Maret 2020.

Sosok yang akrab disapa Nidom ini, ternyata sudah berpengalaman saat menghadapi wabah virus flu burung pada 2005 lalu. Ia lantas menyarankan masyarakat tidak menunggu obat-obat yang dikeluarkan industri farmasi.

“Konsumsilah apa yang biasa dilakukan. Kami sudah pernah mempunyai pengalaman-pengalaman yang lalu. Jadi produk-produk di daerah (bumbu dapur), tumbuhan-tumbuhan di Indonesia sudah cukup mampu menangkal (virus corona),” ujarnya.

Mengenai badai sitokin, kata Nidom, merupakan sebuah proses biologis di dalam paru. Kondisi ini terjadi karena ada infeksi virus corona yang menempel pada paru.

“Itu yang menyebabkan seseorang jadi fatal karena paru-parunya diserang begitu hebatnya bersama sitokin,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa ada dua macam virus corona yaitu low pathogenic yang tidak begitu ganas. Di mana reseptornya ada di saluran atas dan high pathogenic yang reseptornya ada di paru yang berakibat fatal.

“Virus high pathogenic berakibat fatal tatkala virus itu masuk ke paru. Low pathogenic bisa sembuh karena di saluran atas, di mana dengan batuk akan keluar,” ujarnya.

Nidom pun mengimbau kepada masyarakat agar tak perlu khawatir. Sebabnya, ia mengusulkan pemerintah melalui holding perusahaan BUMN farmasi bisa mulai mempersiapkan penangkal dalam skala yang lebih besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini