MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan berbalik arah ke zona hijau di akhir pekan, 21 Februari 2020.
Kemarin, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.720 atau melemah 0,23 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim meramalkan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.725 hingga Rp 13.790 per dolar AS.
Ia mengatakan, penguatan rupiah akan dipengaruhi oleh imbas dari upaya Bank Indonesia (BI) yang kembali menurunkan suku bunga acuan.
Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Februari 2020, memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days RR menjadi 4,75 persen.
“Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Februari 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen,” kata Ibrahim kemarin sore.
Selain itu, penguatan rupiah juga bakal dipengaruhi oleh upaya Bank Sentral Cina yang menurunkan suku bunga pinjamannya.
Bank Sentral Negri Tirai Bambu ini menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun (LPR) sebesar 10 basis poin menjadi 4,05 persen dari 4,15 persen pada penetapan bulanan sebelumnya. “Sementara, LPR lima tahun diturunkan sebesar 5 basis poin menjadi 4,75 persen dari 4,80 persen,” ujarnya.