MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir perdagangan Selasa, 18 Februari 2020. Mengutip RTI Bussines, rupiah ditutup pada posisi Rp 13.665 per dolar AS atau melemah 0.09 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pelemahan rupiah hari ini masih disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar atas penyebaran wabah virus Corona (COVID-19).
“Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh penyebaran wabah Corona secara agresif yang bisa mengancam instabilitas moneter apabila tidak ditangani secara serius oleh seluruh stakeholder,” katanya sore ini.
“Selain itu, minimnya data makroekonomi Indonesia juga memberikan high market impact sehingga rupiah terkoreksi sore ini,” ujarnya lebih lanjut.
Sebagai pembanding, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau melemah terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,47 persen, lira Turki 0,40 persen, dan yuan China melemah 0,35 persen.
Selanjutnya, rupee India melemah 0,32 persen, dolar Taiwan sebesar 0,29 persen, ringgit Malaysia 0,24 persen, diikuti dolar Singapura sebesar 0,24 persen serta dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01 persen terhadap dolar AS. Di sisi lain, penguatan hanya terjadi pada yen Jepang sebesar 0,13 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Terpantau, dolar Australia dan dolar Kanada melemah dengan nilai masing-masing sebesar 0,48 persen dan 0,20 persen. Selain itu, euro juga melemah 0,09 persen, dan poundsterling Inggris terpantau melemah 0,22 persen terhadap dolar AS.