MATA INDONESIA, JAKARTA – Heboh paparan radioaktif di Perumahan Batan Indah Serpong diduga berasal dari unsur kimia cesium, tepatnya Cs 137 yang juga ditemukan saat Reaktor Nuklir Chernobyl dan Fukushima meledak. Cesium sangat diperlukan untuk reaktor atau senjata nuklir.
Namun itu masih dugaan Kepala Biro hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan di Jakarta, Sabtu 15 Februari 2020.
Indra mengaku belum mengetahui bagaimana Cs 137 itu bisa sampai ke kawasan pemukiman penduduk tersebut. Tepatnya di tanah kosong dekat lapangan voli Blok J Perumahan Batan Indah.
Cesium atau Cs-137 atau radiocaesium adalah isotop radioaktif cesium yang terbentuk sebagai salah satu produk fisi yang lebih umum oleh fisi nuklir uranium-235 dan isotop fisi lainnya dalam reaktor nuklir dan senjata nuklir.
Kegunaan praktis Cesium-137 dalam jumlah kecil bisa digunakan untuk mengkalibrasi peralatan pendeteksi radiasi. Dalam kedokteran, digunakan untuk terapi radiasi.
Dalam industri, digunakan untuk flow meter, pengukur ketebalan, pengukur kepadatan air (untuk pembacaan kepadatan, dengan americium-241 / berilium memberikan pembacaan kelembaban), dan dalam perangkat logging gamma ray well.
Cesium-137 tidak banyak digunakan untuk radiografi industri karena cukup reaktif secara kimia, dan karenanya sulit ditangani. Garam cesium juga larut dalam air, dan ini mempersulit penanganan cesium yang aman.
Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) menyatakan cesium-137 yang masuk ke tubuh manusia jika dihirup atau ditelan bisa menimbulkan kanker dan mengurangi harapan hidup. Namun, jumlahnya tergantung pada paparan material radioaktif terhadap seseorang.
Jika kadarnya sangat kecil, tidak akan mempengaruhi kesehatan manusia.