Hati-Hati! Ibu Hamil Pengidap Sifilis Dapat Sebabkan Anak Lahir Cacat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sifilis atau yang dikenal dengan Raja Singa adalah salah satu jenis penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui aktivitas seksual, namun bisa pula diturunkan dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Selain dapat menularkan penyakit yang serupa, Sifilis pada ibu hamil ternyata juga bisa menyebabkan keabnormalan pada perkembangan janin sehingga bayi lahir cacat.

Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Wresti Indriatmi, mengatakan bahwa penularan dari ibu ke anak dapat terjadi ketika sang bayi melewati jalan lahir yang terdapat chancre atau luka terbuka akibat Sifilis. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui darah ibu yang tercemar oleh Sifilis.

Wresti juga mengatakan bahwa meski kasus ini masih jarang terjadi di Indonesia, di luar negeri penularan dengan cara ini telah menjadi perhatian khusus bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“WHO bahkan membuat sebuah program bernama Triple Elimination yang mewajibkan setiap ibu hamil untuk memeriksakan darahnya agar terhindar dari Sifilis, HIV, dan Hepatitis B,” ujar Wresti dalam Seminar Media ‘Sifilis, Silent Desease Si Perusak Organ’ pada Rabu, 12 Februari 2020 di Jakarta.

Bayi yang tertular penyakit Sifilis biasanya akan menemui berbagai masalah pada organnya seperti pada tulang, jantung, saraf, paru-paru, ginjal, pankreas, dan lain sebagainya.

CEO Klinik Pramudia, Anthony Handoko, mengatakan bahwa kelainan fisik yang mungkin terjadi dari bayi yang dilahirkan akibat Sifilis yaitu tidak adanya tulang hidung pada wajah bayi yang disebut dengan saddle nose. Kondisi ini akan menyebabkan bayi terlihat pesek karena yang ada hanyalah cupingnya saja.

Bayi yang tertular Sifilis dari ibu biasanya juga akan mengalami kelainan gigi seperti hutchinson teeth atau mulberry molar. Hutchinson teeth ialah suatu kelainan gigi bagian depan pada anak yang terlihat memiliki lekukan. Sedangkan mulberry molar yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan munculnya banyak tonjolan pada gigi geraham anak.

Tak hanya itu, anak yang tertular Sifilis juga berpotensi mengalami abnormality facies atau gangguan bentuk wajah dan Saber Shin atau kelainan pada tulang kering.

Selain itu, Anthony juga mengatakan bahwa bayi dari wanita hamil yang mengidap Sifilis dapat berpotensi mengalami keguguran, bayi lahir mati, bayi lahir prematur, hingga bayi lahir dengan berat badan rendah.

Penularan Sifilis dari ibu ke janin paling rentan terjadi pada stadium Primer, Skunder, dan Laten Lanjut yang terkadang gejalanya sulit terdeteksi.

Karenanya, Anthony mewajibkan semua ibu hamil untuk melakukan tes serologi pada masa awal kehamilannya untuk menghindari bayi tertular Sifilis. Ia juga menjelaskan bahwa bayi berusia 12 minggu dalam kandungan sudah mulai rentan terhadap bakteri Sifilis.

Apabila ditemui ibu mengidap Sifilis pada saat hamil, maka solusi pertama yang ditawarkan adalah suntik antibiotik pennicilin. Cara ini tidak membahayakan janin bahkan memiliki kemungkinan dapat menyembuhkan pula janin yang tertular Sifilis.

Namun apabila penyakit Sifilis baru terdeteksi pada saat lahir dan bayi memiliki potensi tertular, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah selalu melakukan pemantauan secara lanjut terhadap organ dalam dan tanda stigmata Sifilis pada bayi. (Marizke/R)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Jelang Pergantian Tahun

JAKARTA - Menjelang Tahun Baru 2025, pemerintah memastikan berbagai langkah strategis telah disiapkan untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan stabilitas...
- Advertisement -

Baca berita yang ini