MATA INDONESIA, JAKARTA – “Jika berhasil tidak dipuji, jika gagal dicaci maki. Jika hilang tak akan dicari, jika mati tak ada yang mengakui.”
Kalimat di atas merupakan slogan khas Badan Intelijen Negara (BIN). Sebab selama ini, lembaga intelijen andalan negara Indonesia ini menjadi salah satu poros penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebab meski banyak prestasi yang dicatatkan BIN, tak ada satupun apresiasi yang diberikan untuk salah satu unit kerja di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan HAM tersebut. Nah, lewat artikel ini Mata Indonesia News mencoba berbagi segudang prestasi BIN di era kepemimpinan Jenderal Polisi Purn Budi Gunawan (BG) sepanjang tahun 2019.
Tercatat sejumlah hal positif yang ditorehkan jajaran BIN dalam menjaga stabilitas keamanan NKRI dan memastikan sistem intelijen berjalan dengan baik dan profesional.
Berikut rangkaian rekam jejak positif yang dilakukan BIN selama ini.
Ikut andil menjaga kondusifitas Pilpres 2019
Banyak pihak menilai Pilpres 2019 bakal berujung ricuh lantaran menjadi ajang ‘tarung ulang’ antara Jokowi dan Prabowo. Selain itu, ada yang memprediksi bakal terjadi perang saudara dan pemisahan sejumlah daerah dari NKRI.
Demikian disampaikan oleh Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Noer Fajrieansyah.
“Oknum-oknum yang mau bermain di air keruh pasca pilpres pun mulai melunak satu persatu. Karena itu saya harus memuji kinerja kepala BIN. karena memang seperti itu gaya kerja intelijen negara, tidak tampak namun dampaknya signifikan bagi negaa,†katanya.
Mediator Pertemuan Jokowi-Prabowo dan Mega-Prabowo
Yang paling fenomenal adalah kala BG sukses mempertemukan Jokowi dan Prabowo di stasiun MRT Lebakbulus pada 12 Juli 2019 lalu.
“BIN secara senyap berhasil mengawal Pemilu Presiden secara damai dan lancar. Pertemuan itu membuka pintu rekonsiliasi nasional,†ujar Pengamat Intelijen Ridwan Habib dalam rilis resminya yang diterima Minews awal Desember 2019.
Beberapa hari kemudian, BG menjembatani juga pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto di Teuku Umar Jakarta Pusat pada tanggal 24 Juli 2019.
Termasuk melancarkan proses masuknya Prabowo Subianto dalam gerbong koalisi pemerintah, yang berbuah manis dengan diberikannya posisi jabatan sebagai Menteri Pertahanan kepada Prabowo.
Pengamanan Konflik Papua
Kisruh konflik Papua beberapa waktu lalu cukup menyita perhatian. Namun menurut Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) Fauka Noor Farid, BIN mampu menangani konflik di Papua dengan baik.
“Selama ia memimpin lembaga di Pejaten itu, tidak ada gejolak yang tidak bisa diatasi. Kinerja BG yang baik ini sangat membantu pemerintahan Jokowi, termasuk penanganan kerusuhan di Papua beberapa waktu lalu,†kata mantan anggota Tim Mawar Kopassus itu.
Sementara pengamat politik, Ireng Maulana mengatakan, BG beserta jajarannya juga ikut andil dalam menciptakan suasana bumi Papua kembali tenang dan damai.
“BG ikut berperan mempertemukan 61 tokoh Papua dengan Jokowi. Termasuk ikut hadir di dalam acara dialog tersebut,†ujarnya.
Selain itu, kehadiran BG juga dinilai sebagai jembatan penghubung yang mampu mengkonfirmasi beberapa hal dengan rincian antara lain, pertama ialah, keputusan presiden sebagai jawaban dari permintaan 61 tokoh papua.
“Berupa keputusan yang didasari dari produk analisa intelijen yang dapat memberikan wawasan berifat akseptabel dalam pengambilan suatu keputusan,†katanya.
Kedua, produksi terhadap informasi intelijen akan memberikan kepastian dalam pertimbangan serta rekomendasi kepada presiden guna memutuskan tujuan pengamanan penyelenggaraan pemerintahan.
Ketiga, ialah mampu menegaskan bahwa hubungan antara intelijen beserta pembuatan keputusan merupakan kunci dalam kemampuan pengamanan kepentingan negara. “Sehingga, badan intelijen ini dapat bersifat faktual guna memelihara pembuatan keputusan yang sah,†ujarnya lagi.
Menguak Jaringan Teroris Pelaku Penusukan Wiranto
Salah satu peristiwa yang menggemparkan publik di bulan Oktober 2019 silam adalah penusukan Wiranto. Penusukan itu terjadi kala Wiranto berkunjung ke Pandeglang, Banten.
BIN pun lantas bergerak cepat. Identitas pelaku yang bernama Abu Rara pun segera terungkap. Kata BG, Abu Rara adalah bagian dari jaringan JAD.
“Ini sudah pasti dari kelompok jaringan JAD, khususnya jaringan JAD Bekasi, kita sudah pantau khusus pelaku ini tiga bulan yang lalu. Kan pindah dari Kediri ke Bogor, kemudian dari Bogor pindah ke Menes karena cerai dengan istri pertama. Di Menes ia menikah lagi,” ujarnya.
Asal tahu saja, ini beberapa tugas BIN terkait kerja intelijen. Salah satu di antaranya soal pengamanan pimpinan nasional. Hal ini diatur dalam UU No 17 Tahun 2011 Pasal 39. Begini bunyi pasalnya:
“Badan Intelijen Negara dalam kedudukannya sebagai koordinator penyelenggara Intelijen Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) bertugas:
a. mengoordinasikan penyelenggaraan Intelijen Negara;
b. memadukan produk Intelijen;
c. melaporkan penyelenggaraan koordinasi Intelijen Negara kepada Presiden; dan
d. mengatur dan mengoordinasikan Intelijen pengamanan pimpinan nasional,â€.
Wewenang BIN pun diatur dalam pasal 40 yang berbunyi :
“Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Badan Intelijen Negara berwenang:
a. mengoordinasikan kebijakan di bidang Intelijen;
b. mengoordinasikan pelaksanaan fungsi Intelijen kepada penyelenggara Intelijen Negara;
c. menata dan mengatur sistem Intelijen Negara;
d. menetapkan klasifikasi Rahasia Intelijen; dan membina penggunaan peralatan dan material Intelijen,â€.