Nah Lho, KNKT Bantah Rekaman CVR Lion Air yang Beredar di Media Massa

Baca Juga

MINEWSS.ID, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Republik Indonesia membantah hasil rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air JT 610 yang beredar di media massa. Menurutnya tidak terdengar teriakan sebelum boeing 737 max8 itu menyentuh air.

“Saya sampaikan ada kepanikan, tapi saya tidak sampaikan apa yang diteriakkan,” kata Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo di Jakata, Kamis 21 Maret 2019 malam.

Nurcahyo menegaskan tidak pernah mendengarkan hasil rekaman CVR itu kepada pihak lain selain Lion Air. Itu pun hanya untuk kepentingan investigasi.

Saat memperdengarkan hasil CVR itu, tidak ada pihak Lion Air yang diperkenankan membawa telepon seluler sehingga mereka hanya mendengarkan tidak merekamnya.

KNKT menegaskan sudah mengunjungi The Boeing Company untuk melakukan rekonstruksi penerbangan pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu.

Di sana mereka melakukannya dengan menggunakan engineering simulator. Selain itu juga melakukan banyak diskusi tentang sistem yang ada di pesewat jenis 737 Max8.

Selain dengan Boeing, KNKT juga telah melakukan diskusi dengan Federal Aviation Administration (FAA) soal desain sistem Manuvering Characteristic Augmentation System (MCAS) pada pesawat tersebut.

KNKT juga ingin mengetahui persetujuan apa yang diberikan FAA terhadap sistem MCAS tersebut.

KNKT menegaskan akan menyampaikan seluruh hasil investigasinya sekitar Agustus atau September 2019.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini