Tol Japek Pangkas Waktu Perjalanan Jakarta-Bandung Sebesar 30 Menit

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Buat kalian yang sering bepergian Jakarta-Bandung, pasti sudah hafal dengan kemacetan di ruas jalan tol Cikampek. Namun itu dulu gaes!

Sebab kehadiran Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Layang Japek, bisa memangkas 30 menit waktu perjalanan kalian yang tadinya 3-4 jam. Tol ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di tol yang sudah ada di bawahnya atau ekstisting.

General Manager Traffic PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJLC), Aprimon mengatakan, dengan tol layang ini maka kemacetan di tol eksisting berkurang 40 persen. “Kalau untuk kemacetan kita prediksi 40 persen lalu lintas Japek eksisting sekarang pindah ke atas,” katanya di Simpang Susun Cikunir, Bekasi, Minggu 15 Desember 2019.

Aprimon lantas mencontohkan, Jakarta-Bandung yang biasanya menempuh waktu 3-4 jam bisa terpangkas sekitar 30 menit. “Jadi otomatis kalau di bawahnya lancar pasti kecepatannya lebih cepat, yang ke Bandung tadinya 3-4 jam mungkin dengan ini bisa terpangkas setengah jam waktu tempuhnya,” kata dia lagi.

Pihaknya pun mengimbau agar pengguna tol menyiapkan segalanya termasuk BBM sebelum naik tol layang. Sebabnya, di tol layang tidak ada tempat peristirahatan maupun SPBU.

“Kita sampaikan masyarakat melalui spanduk, leaflet bahwa yang naik elevated rest area terdekat adalah KM 50 diharapkan masyarakat sebelum naik elevated menyiapkan baik dari sisi fisik BBM segala macam,” ujarnya.

Begitu pun arah sebaliknya juga demikian, bahwa tempat istirahat berikutnya KM 6. Artinya dari KM 48 artinya 38 km nggak ada tempat istirahat.

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini