Asal Mula Virus AIDS Pertama Kali Ada di Indonesia

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pada peringatan Hari Aids Sedunia tercatat 300 ribu warga Indonesia terinfeksi HIV sejak 1986. Namun, kini obat antiretroviral (ARV) menjadi harapan baru bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) karena bisa menekan virus berbahaya tersebut.

“Sekitar 120 ribu orang sudah mengonsumsi ARV secara teratur,” ujar dr Samsuridjal Djauzi, Ketua Panli HIV AIDS PIMS dalam siaran persnya yang dikutip Minggu 1 Desember 2019.

Menurutnya, kasus AIDS meningkat di Indonesia setelah pada 1986 dilaporkan seorang seorang perempuan Indonesia di sebuah rumah sakit menderita HIV. Tahun berikutnya ditemukan di dalam tubuh seorang wisatawan asal Belanda yang kemudian meninggal dunia.

Menurut Samsuridjal sejak itu kasus penyakit tersebut terus meningkat. Namun, pasien datang ke dokter dalam keadaan sudah sakit berat yaitu terjadi infeksi entah dari TBC, infeksi otak atau penyakit lainnya.

Kasus HIV/AIDS menurun setelah ARV di Indonesia. Obat itu diproduksi pertama kali pada 1997 dan Pemerintah Indonesia mulai menyediakannya cuma-cuma pada akhir 2014.

Dari sebelum ada ARV mereka yang sudah dalam keadaan infeksi oportunisktik, artinya HIV berat dalam 6 bulan paling lama 2 tahun kemudian akan meninggal.

Menurutnya, saat itu setiap negara negara beramai-ramai membuat shelter untuk menampung penderita HIV karena belum ada obat yang bisa menekan peredaran virusnya. Setelah ada ARV, kondisinya berubah. Angka kematian akibat HIV/AIDS menurun.

Sekarang setiap suami atau istri yang terjangkit AIDS, dokter juga memeriksa pasangan serta keluarganya. Jika tidak terjangkit virus tersebut juga dianjurkan mengonsumsi ARV tersebut.

Hasilnya mereka dalam keadaan sehat, produktif, bahkan berkeluarga, memiliki anak dan tidak menular ke anak dan istrinya.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini