MINEWS, JAKARTA-Sebuah penelitian menemukan bukti kalau bau atau wangi tubuh memiliki dampak pada seleksi seksual dan respons seks. Para peneliti juga setuju jika kekuatan dari bau seseorang bermuara pada kekuatan atau kepekaan seorang wanita terhadap hal tersebut.
Diketahui, bau tubuh seorang pria merupakan stimulus yang kuat bagi lawan jenis, terutama bagi pasangannya. Aroma alami yang menguap dari tubuh mereka bisa menenangkan atau justru membuat stres pasangan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 1995 menemukan wanita paling tertarik dengan aroma yang berbeda secara genetik dari diri mereka sendiri. Seperti bau kaus yang telah dikenakan selama dua hari oleh seorang pria, kemudian dimasukkan ke dalam kotak.
Penelitian yang sama menyebutkan bahwa 80 persen wanita sengaja mencium pakaian kotor pasangannya. Sementara kaum pria yang melakukan hal tersebut hanya 50 persen. Ketika wanita mencium aroma pasangan yang melekat pada baju bekas pakai, tingkat stres jadi lebih rendah. Lain halnya ketika mereka mencium bau pria yang tidak familiar.
Aroma seorang pria lebih mudah dideteksi dan kaum wanita terkenal memiliki penciuman yang memang lebih baik daripada pria. Wanita memiliki lebih banyak sel penciuman daripada pria, berkontribusi terhadap penciuman mereka yang memuncak.
Pria muda menghasilkan bau yang paling kuat, diikuti oleh pria yang lebih tua, wanita muda, baru kemudian wanita tua.