Kelabuhi Jutaan Orang, Bintang Iklan Rokok Terkenal Ini Ternyata Bukan Perokok

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pernah melihat iklan rokok yang menggambarkan seorang koboi lelaki menunggang kuda? Dia lah Robert C. Norris asal Amerika Serikat yang membintangi iklan itu sejak 1955 hingga dia dijuluki sebagai “Marlboro Man” dan mungkin telah berhasil mengelabui jutaan perokok di dunia.

Dia berhasil membuat jutaan orang merokok, padahal Robert bukan hanya tidak merokok, dia bahkan memeranginya. Selama 14 tahun membintangi iklan rokok tersebut, dia merasa tindakannya tersebut tidak baik untuk anak-anak sehingga terus menerus menasihati anak-anak agar menjauhkan rokok.

Padahal, gara-gara iklan yang dia perankan Perusahaan Philip Morris mendapat keuntungan berlipat ganda karena rokok tersebut paling terkenal di dunia ketika 1972.

Sekitar tahun itu, menurut Forbes, rokok tersebut dibeli sedikitnya oleh 43 persen masyarakat Amerika Serikat.

Selain itu, Robert berhasil mengubah citra rokoknya diiklankannya. Jika semula rokok itu identik dengan perempuan, maka sejak iklan Robert merajalela, rokok itu mencitrakan lelaki penghisapnya sebagai super maskulin.

Akhir 1990 -an iklan ‘Marlboro Man’ dihentikan di Amerika Serikat sebagai bagian dari litigasi yang menindaklanjuti ahli bedah umum bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan.

Robert yang lahir Chicago, 10 April 1929, dikabarkan meninggal dunia 3 November 2019 di rachanya di Colorado.

Kabar kematiannya, menurut New York Times, disebarkan Pikes Peak Hospice & Palliative Care melalui laman racha milik Robert, Tee Cross.

Tidak disebutkan penyebab kematiannya, tetapi yang pasti bukan karena rokok.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini