Viral! Cewek Bentak Pacarnya Gara-gara Tak Belikan Tas Mahal, Ending-nya Bikin Geregetan

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Seorang wanita asal Malaysia menyesal telah memutuskan pacarnya. Terlebih, pemicunya adalah karena dirinya membentak pacarnya karena tidak membelikan barang-barang bermerek.

Dilansir dari World of Buzz, wanita yang identitasnya tak diketahui itu menceritakan kisah cinta keduanya berawal dari dunia perkualiahan. Dia dan pacarnya sudah saling mengenal selama tahun pertama universitas dan memutuskan untuk pacaran.

Keduanya pun lulus, dia membujuk pacarnya, yang berasal dari Sibu, untuk tinggal dan bekerja di Kuala Lumpur. Mereka menyewa sebuah kamar kecil di dekat tempat kerjanya dan pacarnya bersikeras membayar sewa.

Si wanita bekerja di Seri Kembangan di sebuah perusahaan kecil dan pacarnya mulai bekerja di sebuah bank di KL Sentral, dengan gaji RM 2.500 (sekitar Rp 8,5 juta).

Meskipun mereka tidak memiliki mobil, wanita itu curhat bahwa pacarnya sangat manis dan peduli karena dia akan selalu mengantarnya ke tempat kerja di pagi hari.

“Meskipun itu sangat merepotkan baginya, dia bersikeras melakukannya. Setiap malam, dia akan siap dan menunggu saya untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor saya. Pernah ada hujan deras, jadi dia memanggil Grab untuk kita,” ungkap dia seperti dikutip dari World of Buzz.

“Saya bertanya kepadanya dengan tertawa, ‘Bukankah melelahkan untuk datang dan menjemputku dari tempat kerja setiap hari?’ Dia menjawab dengan serius, ‘Karena kamu telah memilihku, aku tidak akan pernah membiarkan kamu berjalan pulang sendirian.’,” sambungnya.

Kisah cinta mereka tetap sama selama dua tahun, namun gaji mereka sedikit meningkat. Akhirnya mereka pindah ke kamar yang sedikit lebih besar. Si wanita pun ingin membeli mobil, tetapi pacarnya mengatakan bahwa dia tidak mampu membelinya dan itu tidak perlu.

“Setiap hadiah yang dia beli untuk saya adalah barang yang sangat praktis seperti speaker Bluetooth, sikat gigi listrik dan mixer. Yang benar-benar saya inginkan adalah baginya untuk membeli lipstik, Yeezys, dan tas tangan bermerek, tetapi saya tahu ia tidak mampu membelinya. Saya juga ingin pergi berlibur, tetapi dia harus mengirim RM1.000 (Rp 3.3 juta) ke rumah (orangtua) setiap bulan sehingga dia tidak punya uang untuk itu.” ungkap si wanita.

Perlahan-lahan, dia semakin muak ketika melihat pacar teman-temannya memberikan barang-barang bermerek, tetapi dia tidak menerima.

Suatu ketika dia melihat salah satu temannya mendapatkan tas Chanel dan pacarnya melihatnya. Kemudian pacarnya berkata, “Wah, saya bahkan tidak mampu membayar ini dengan gaji saya selama tiga tahun.”

Ini membuatnya marah dan dia menyebut pacarnya pria tak berguna. Kemudian, hal ini membuat keduanya jadi sering bertengkar karena dia ingin pacarnya menghujani dia dengan hadiah mewah.

Setiap kali dia memarahinya atau menjadi marah, dia diam-diam akan menerimanya dan meminta maaf setelah dia tenang. Namun di suatu hari, pacarnya menyiapkan makan malam yang sangat mewah untuknya dan bertanya, “Sebenarnya, bukankah kamu bahagia seperti ini?”.

Masih marah, dia menjawab dengan nada tinggi, “Apa yang bisa membahagiakan jika tidak ada uang?.”

Keesokan harinya, pacarnya memberi tahu dia di pagi hari bahwa dia telah membeli tiket penerbangannya kembali ke Sarawak dan menyuruhnya untuk mengurus dirinya sendiri.

Pada awalnya, dia bisa membayar sewa sendiri dan ada seseorang di tempat kerja yang memberikan perhatian khusus padanya. Namun, dua bulan kemudian, dia mengatakan bahwa dia menangis karena kehilangan pacar yang begitu baik.

Dia sangat menyesal dan dalam itu berkata, “Sebenarnya, jika Anda telah menemukan seseorang yang benar-benar mencintai Anda, ini lebih baik daripada kekayaan apa pun di dunia.”

Kisahnya yang diposting di UTAR Confessions pun mendapat kritikan dari netizens. Ia disebut materialistis dan mengatakan bahwa jika dia sangat menginginkan barang bermerek, dia bisa membelinya sendiri.

Tak sedikit netizen yang mengatakan bahwa pacarnya bukan ATM dan tidak boleh dibandingkan dengan pacar orang lain.

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini