Jokowi Bakal Gigit Mafia Hukum, Ada Apa?

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi mengancam aparat penegak hukum yang mencari-cari kesalahan investor sehingga mereka tidak jadi menanamkan modalnya di Indonesia. Dia akan membalas tindakan mafia hukum seperti itu.

Jokowi menegaskan sebelum ini, banyak pejabat pemerintah, BUMN, swasta yang berinovasi dalam menjalankan program-program strategis justru ‘digigit’ aparat hukum.

“Ini hati-hati, ini akan saya balik yang saya gigit mereka, jangan sampai para mafia yang menggigit, menghadang program pembangunan, justru bebas berkeliaran, nggak ini harus kita balik,” ujar Presiden Jokowi pada rapat terbatas bidang politik, hukum dan keamanan, Kamis 31 Oktober 2019.

Maka, Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya kabinetnya merancang reformasi hukum yang bisa memberi pelayanan kepada masyarakat, menyejahterakan rakyat demi pembangunan.

Dia berulang kali menegaskan harus menyelesaikan beberapa masalah ekonomi yang sangat rumit, baik masalah defisit neraca berjalan, defisit neraca perdagangan yang ruwet karena regulasi kita yang terlalu banyak.

Selain itu, pembangunan refinery, program B30, B50 dan nanti sampai ke B100. Semuanya harus dikawal dengan baik jangan sampai menjadi permainan mafia hukum.

Jokowi juga menginginkan agar semua yang bisa dikerjakan di dalam negeri tidak perlu impor, termasuk di sektor pertahanan.

Presiden menegaskan belanja bidang pertahanan harus memacu industrialisasi sejumlah industri strategis di dalam negeri. Dengan demikian minimum essential force bisa segera terpenuhi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini