MINEWS, JAKARTA-Istana Negara angkat bicara terkait tidak ada menteri kelahiran atau asal Papua dalam Kabinet Indonesia Maju yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu tidak sesuai dengan pernyataan Jokowi yang ingin mengangkat menteri asal Papua. Namun, berdasarkan susunan kabinet Indonesia Maju, ada menteri yang mengklaim berasal dari Fakfak, yakni Bahlil Lahadalia yang menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM).
Menanggapi hal itu, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden, Mochammad Fadjroel Rahman mengatakan pemilihan menteri tidak hanya didasarkan pada suku, agama, ras, dan antargolongan saja.
“Presiden menyatakan bahwa ini adalah mewujudkan kabinet yang terdiri dari putra-putri terbaik Indonesia,” kata Fadjroel.
Ia menjelaskan bahwa presiden tidak lagi membeda-bedakan identitas pemegang jabatan menteri dan jabatan lainnya.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden untuk Papua Lenis Kogoya enggan berkomentar banyak terkait janji Jokowi tersebut. Ia meminta agar masyarakat menanyakan langsung kepada Jokowi.
Pada 11 Oktober 2019, Jokowi memastikan orang asli Papua akan kembali menjadi menteri dalam kabinet pada periode kedua kepresidenannya. Namun, Jokowi masih enggan menyebut sosok orang Papua akan diangkat menjadi menteri.