MINEWS.ID, JAKARTA – Tidak banyak yang menyadari bahwa tanah Jakarta sudah turun 40 meter dari posisi asalnya, terutama di Jakarta bagian utara. Kini kondisinya sudah lebih baik tetapi ibu kota masih 35 meter di bawah permukaan laut.
Angka 40 meter itu dicapai dalam kurun 50 – 100 tahun belakangan sehingga air laut sudah mencapai Monas bagian utara.
Posisi itu terjadi pada 2013. Saat itu, pengambilan air tanah di Jakarta tidak terkontrol membuat permukaan tanah ini terus turun.
“Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencegah eksploitasi air tanah terus dilakukan,” ujar Menteri ESDM, Ignasius Jonan yang dikutip Selasa 15 Oktober 2019.
Hasilnya dalam empat tahun terakhir 2013-2018 penurunan muka tanah tersebut bisa dicegah. Tetapi, status posisi muka tanah Jakarta masih 35 meter di bawah permukaan laut.
Dampak yang sudah jelas terlihat akibat peristiwa tersebut sudah terjadi instrusi air laut meresap di wilayah Jakarta Utara.
Intrusi adalah masuknya air laut ke pori-pori batuan yang mencemarkan air tanah. Menurut catatan Badan Geologi intrusi air laut sudah mencapai wilayah Monas bagian utara.
Jika dibiarkan terus kerusakan ekologi lingkungan makin banyak dan bakal semakin parah. Maka, penggunaan air untuk kebutuhan masyarakat Jakarta harus dialihkan dari air tanah ke air sungai dan waduk yang diolah.