MINEWS.ID, JAKARTA – Di antara barang yang ditemukan petugas Densus 88 Antiteror di rumah kontrakan tersangka teroris berinisial NAS, kawasan Tambun, ada buku yang menarik perhatian masyarakat berjudul “Dilema PKS: Suara dan Syariah.” Hal yang diduga membuat buku itu laris adalah pernyataan petinggi PKS Zulkieflimansyah yang mengatakan PKS itu ibarat analoginya seperti partai komunis versi Islam dari sisi pengkaderan.
Buku itu merupakan olahan dari tesis magister ilmu politik dari Burhanuddin Muhtadi di Australian National University (ANU). Burhan adalah seorang pengajar di FISIP UIN Jakarta serta pengamat politik yang laris dimintai komentarnya.
Dia sendiri tidak tahu persis mengapa buku hasil olahan tesisnya itu laku keras bagi di kalangan pecinta maupun pembenci PKS. Buku itu juga sering sekali dibedah dalam kajian-kajian ilmiah dan sudah empat kali dicetak ulang.
Burhan menegaskan buku itu sebenarnya hanya berisi sepak terjang partai yang muncul di awal era Reformasi hingga tesis itu disusun menjelang 2008.
Buku itu, menurut Burhan, menjelaskan secara runtut bagaimana evolusi gerakan tarbiyah menjadi gerakan politik dalam PKS.
Dia menjamin tidak ada hal yang mengarah kepada tindakann terorisme di dalam buku tersebut. Dengan berseloroh Burhan menjamin tidak ada bab mengenai cara merakit bom di situ.
Namun, sepertinya banyak orang penasaran dengan pernyataan Zulkieflimansyah, kini menjabat Gubernur NTB, bahwa PKS meniru cara pengkaderan partai komunis.
Pernyataan itu ditulis di halaman 148 buku, “Dilema PKS: Suara dan Syariah.
Ternyata, yg PKI itu PKS. 'Partai Komunis dengan cita rasa Islam'. Dicuplik dari buku Dilema PKS, karya @BurhanMuhtadi ?via @novri75 pic.twitter.com/RFEedLUf0X
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) September 20, 2017
Semoga tdk melakukan kudeta atau merubah dasar negara krn serentak rakyat akan membela