Menguak Efek Mengerikan Gas Air Mata, Mahasiswa Harus Waspada!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Dalam demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa pada Selasa 23 September 2019 kemarin di depan gedung DPR/MPR yang berujung bentrok, polisi telah berkali-kali melakukan upaya penertiban, salah satunya dengan menembakkan gas air mata.

Akhirnya, mahasiswa pun kocar-kacir setelah ditembakkan gas air mata. Bahkan, sampai ada yang mengalami masalah pernapasan, mata perih hingga pingsan dan harus dirawat di rumah sakit

Lalu, apa bahayanya terkena gas air mata. Seperti apa efeknya dalam jangka pendek dan panjang?

Dalam hasil studi yang dirilis Centers for Disease Conntrol and Prevention, gas air mata benar dapat berdampak buruk pada sebagian organ tubuh, di antaranya mata, hidung, mulut, kulit bahkan paru-paru, sebagaimana dikutip dari Newsweek.

Dijelaskan seorang profesor anestesiologi dari Duke University, Sven Eric Jordt kepada National Geographic, dalam jangka pendek, biasanya gas air mata membuat penglihatan kabur, kesulitan menelan, sesak napar, ruam pada kulit, mual, dan muntah. Gas air mata sangat berbahaya jika terhirup oleh penderita asma karena bisa berdampak kematian.

Ia menyebut, meski dinamakan gas air mata, sebenarnya itu bukanlah gas sungguhan. Apa yang ditembakkan oleh aparat itu adalah sebentuk padatan atau cairan kimia yang kemudian berubah menjadi aerosol.

“Bahan kimia ini merupakan gas-gas saraf yang secara khusus mengaktifkan saraf perasa sakit,” kata Eric.

Menurut penelitian di Turki oleh pakar medis Rohini J Haar, ditemukan beberapa orang dengan masalah bronkitis kronis akibat terpapar gas air mata. Masalah ini kemudian berdampak pada terganggunya pernapasan seseorang dalam jangka panjang.

Selain itu, ia juga menemukan fakta mengejutkan dan mengerikan, bahwa jika gas air mata ditembakkan di ruang tertutup, dampak terburuknya adalah orang-orang yang menghirupnya akan tewas dalam waktu yang singkat, atau membawa cacat permanen.

“Gejala terkadang bisa bertahan lama pada orang-orang tertentu, bisa cacat secara permanen,” ujar Haar

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini