5 Nasihat Adnan Buyung Nasution tentang Hukum, Layak Direnungkan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Empat tahun sudah, sejak 23 September 2015 lalu, seorang pengacara senior yang handal, aktivis dan pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Adnan Buyung Nasution, meninggalkan kita.

Selain jasa-jasanya menolong banyak rakyat kecil yang membutuhkan bantuan hukum, nasihat-nasihatnya pun sudah sepatutnya harus kita kenang, bahkan wajib direnungkan oleh generasi masa kini, terutama para pegiat hukum.

Berikut, 5 nasihat penting tentang hukum dari Adnan Buyung Nasution semasa ia hidup:

1. Bangsa yang taat hukum memiliki peradaban yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang melanggar hukum tak beradab.”

2. “Persentuhan saya dengan bantuan hukum, terjadi ketika saya menjadi jaksa di daerah-daerah terpencil. Hal itu menyebabkan mata saya terbuka, ketika rakyat kecil yang miskin hanya pasrah ketika berhadapan dengan hukum di pengadilan.”

3. “Sebagai kaum terdidik, kita semua merasa terpanggil bagaimana mendorong rakyat memiliki kesadaran hukum yang tinggi, sehingga hukum bisa menjadi budaya.”

4. “Landasan kenapa saya mendirikan LBH, agar hukum bisa membela kebenaran dan ada jaminannya.”

5. “Jagalah LBH/YLBHI. Teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin dan tertindas.” – Pesan terakhir Adnan Buyung Nasution menjelang detik-detik terakhirnya hidup di dunia.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini