Mendukung Peran Mahasiswa Berantas Judi Online

Baca Juga

Oleh: Andika Pratama )*

Perkembangan teknologi digital telah membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kemunculan fenomena judi online yang semakin meresahkan. Judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengancam moralitas dan masa depan generasi muda, khususnya mahasiswa. Oleh karena itu, dukungan penuh terhadap gerakan mahasiswa dalam memberantas judi online menjadi sangat krusial demi menjaga integritas dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital di Indonesia harus berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Beliau menyatakan bahwa transformasi digital harus dimanfaatkan untuk tujuan positif dan produktif, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan penguatan ketahanan negara dan pemberantasan korupsi. Dengan 79,5 persen pengguna internet aktif di Indonesia, literasi digital masyarakat perlu ditingkatkan agar teknologi digunakan secara optimal dan bertanggung jawab.

Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tahun 2024 menunjukkan bahwa Sumatera Utara termasuk dalam enam besar provinsi dengan kasus judi online tertinggi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa judi online telah menyebar luas dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan mahasiswa. Meutya mengingatkan bahwa algoritma dalam judi online dirancang untuk merugikan pengguna, sehingga masyarakat perlu disadarkan akan bahaya praktik ini.

Menanggapi situasi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital telah memblokir lebih dari 800.000 situs judi online. Namun, pemblokiran saja tidak cukup tanpa adanya edukasi berkelanjutan untuk menekan permintaan masyarakat terhadap konten tersebut. Program Literasi Digital Nasional yang menargetkan peningkatan keterampilan digital dasar bagi 30 juta masyarakat Indonesia menjadi langkah strategis dalam membangun kesadaran dan pemahaman akan bahaya judi online.

Lembaga pendidikan seperti Universitas juga berperan penting dalam upaya ini. Institut Teknologi Sumatera (Itera) telah menggelar deklarasi anti judi online yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Rektor Itera, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, menegaskan komitmen institusinya dalam menciptakan lingkungan akademik yang sehat dan bebas dari praktik perjudian online. Beliau menekankan bahwa keberhasilan sejati hanya dapat diraih melalui kerja keras, bukan melalui cara instan yang tidak bermoral seperti judi online.

Presiden Mahasiswa KM-Itera, Muhammad Rizky Saputra, menyoroti bahaya judi online di kalangan mahasiswa yang tidak hanya menghabiskan uang saku, tetapi juga berpotensi menyeret mahasiswa ke pinjaman online. Selain dampak finansial, judi online juga dapat menyebabkan gangguan mental yang mengganggu konsistensi pembelajaran. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengelola keuangan dengan baik dan menghindari penggunaan uang untuk hal yang tidak bermanfaat.

Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam memberantas judi online. Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), platform digital, operator seluler, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memblokir konten perjudian online. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif judi online terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan agama terus digalakkan.

Peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan sangat diperlukan dalam upaya ini. Dengan keterlibatan langsung dalam program literasi digital dan kampanye anti judi online, mahasiswa dapat menjadi teladan bagi masyarakat luas. Mereka dapat memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi mengenai bahaya judi online dan cara pencegahannya.

Selain itu, universitas dapat mengintegrasikan materi mengenai bahaya judi online dan literasi digital ke dalam kurikulum. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga kesadaran akan risiko yang ada di dunia digital. Kegiatan ekstrakurikuler seperti seminar, workshop, dan diskusi panel mengenai topik ini juga dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mahasiswa dalam memberantas judi online.

Tidak kalah penting, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam mencegah mahasiswa terjerumus ke dalam judi online. Orang tua dan anggota keluarga lainnya perlu memberikan pemahaman mengenai bahaya judi online dan mendorong penggunaan teknologi secara positif. Lingkungan yang kondusif akan membantu mahasiswa untuk fokus pada pendidikan dan pengembangan diri yang konstruktif.

Secara keseluruhan, perang melawan judi online memerlukan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat. Mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki peran strategis dalam upaya ini. Dengan dukungan pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat luas, kita dapat menciptakan ekosistem digital yang sehat dan produktif. Mari bersama-sama memerangi judi online demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

)* Penulis adalah Pegiat Anti Judi Online

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

RUU TNI Dipastikan Tidak Ganggu Prinsip Netralitas Prajurit

Oleh : Cesar Gunawan )* Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memastikan bahwa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini