Jakarta, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hari ini meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Presiden Prabowo mengungkapkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya meluncurkan Danantara sebagai wujud nyata konsolidasi aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Menteri Investasi, Rosan Roeslani, mengatakan peluncuran Danantara merupakan tonggak penting dalam upaya pemerintah mengubah paradigma investasi negara. Langkah strategis ini menegaskan bahwa investasi negara merupakan kunci dalam mewujudkan masa depan ekonomi Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan.
“Peluncuran Danantara menandai babak baru dalam reformasi strategi investasi nasional. Langkah ini membuktikan bahwa investasi negara adalah kunci utama menuju masa depan ekonomi Indonesia yang lebih gemilang dan berkelanjutan”. ujarnya
Sementara itu, Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin, menegaskan pentingnya tata kelola yang transparan serta sinergi antar lembaga dalam mengelola aset negara.
“Konsolidasi aset melalui Danantara merupakan langkah inovatif dalam menghadapi tantangan global. Dengan pengawasan yang ketat dan integrasi yang optimal, setiap investasi dapat diarahkan secara tepat untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia,” katanya.
Pembentukan Danantara didasarkan pada perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang telah disahkan oleh DPR RI pada 4 Februari 2025. Revisi tersebut mengatur tugas dan fungsi Danantara sebagai badan pengelola investasi yang tidak hanya fokus pada restrukturisasi dan privatisasi, tetapi juga pada pembentukan anak perusahaan untuk mengonsolidasikan aset pemerintah secara menyeluruh.
Danantara dibentuk untuk mengintegrasikan aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian dan lembaga ke dalam satu wadah investasi terpadu. Badan ini akan menyalurkan modal dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan di luar APBN. Dengan modal kelolaan mencapai US$900 miliar atau setara Rp14.715 triliun, Danantara ditetapkan sebagai badan investasi terbesar di dunia.
Melalui mekanisme tata kelola yang modern dan transparan, Danantara diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional dan mengokohkan posisi Indonesia dalam kancah investasi global. Danantara menjadi simbol komitmen Indonesia dalam memajukan perekonomian melalui investasi strategis dan terintegrasi secara menyeluruh.