PAPUA — Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menyediakan fasilitas modern guna menggerakkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Papua.
Langkah tersebut diwujudkan melalui berbagai inisiatif, termasuk revitalisasi Pasar Sanggeng di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, sebagai salah satu upaya mendukung aktivitas ekonomi lokal.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, menyatakan bahwa revitalisasi Pasar Sanggeng akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Manokwari, terutama dalam mendukung distribusi bahan pokok serta mendorong sektor UMKM.
“Pasar Sanggeng yang berada di tengah kota Kabupaten Manokwari diharapkan dapat memperkuat ekonomi masyarakat dan menjadi sumber utama pendapatan daerah,” ungkap Diana.
Pemerintah, melalui bangunan pasar yang baru, ingin memastikan bahwa fasilitas modern tersedia bagi masyarakat dengan lingkungan yang tertib, bersih, serta akses yang mudah.
Proyek tersebut didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp162,8 miliar dan mencakup area seluas 27.809 m².
Selain infrastruktur fisik, upaya pengembangan UMKM di wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi tersebut juga mencakup program pelatihan untuk memperluas peluang ekspor.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menggelar Coaching Program for New Exporter (CPNE) di Jayapura, yang diikuti 27 UMKM asal Papua.
Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan, Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, menilai bahwa UMKM Papua memiliki potensi besar dalam pembangunan ekonomi nasional, dan kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan eksportir baru dari Papua.
“Pelatihan eksportir ini merupakan langkah konkret untuk mendorong pertumbuhan UMKM agar semakin berperan dalam pembangunan ekonomi nasional,” ungkapnya.
Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, dan Maluku, Kristijanindyati Puspitasari, menambahkan bahwa potensi sumber daya alam Papua sangat besar, mencakup hasil hutan, laut, hingga produk unggulan lokal seperti ukiran Asmat dan tas noken.
Namun, pelaku UMKM di Papua masih menghadapi tantangan dalam ekspor produk mereka.
“Melalui program CPNE, diharapkan UMKM Papua bisa memperluas jangkauan pasar hingga internasional, sehingga produk mereka semakin dikenal di dunia,” jelas Kristijanindyati.
Program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Papua dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.