Pendopo Lawas Alun-alun Utara Tawarkan Menu Soto dan Brongkos, Wajib Coba!

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Pendopo Lawas menjadi salah satu ikon kuliner malam di Kawasan Alun-alun Utara Yogyakarta yang berdiri sejak tahun 2016. Setelah enam tahun berdiri dan banyak diminati pengunjung, kini Pendopo Lawas tidak hanya buka sore – malam hari, tetapi sejak pukul 06.00  – 14.00 WIB.

Pengelola Pendopo Lawas,  Denny Yusuf mengatakan, Pendopo Lawas mulai buka pagi karena ingin menghidupkan Kembali sisi Timur Alun-alun Utara Yogyakarta yang selama ini sudah dikenal masyarakat dengan wisata kuliner malam. 

“Kami buka pagi supaya masyarakat mempunyai tempat tongkrongan yang nyaman di sisi Timur Alun-alun Utara,” ungkap Denny, di Pendopo Lawas, pada Senin (12/6/2023).

Menurutnya, selama ini, masyarakat seringkali kesulitan menemukan tempat kuliner ketika melakukan berolah-raga atau pun gowes pagi di Timur Alun-alun Utara. 

Kuliner pagi yang ditawarkan adalah brongkos, dan soto ayam dengan aneka sate, tempe, dan gorengan. Untuk brongkos lengkap dengan telur bebek, koyor, daging, dan kerupuk udang, seharga Rp 35 ribu per porsi. Sedangkan untuk soto ayam kampung Rp 12 ribu per porsi. Adapun aneka lauk pelengkap seperti tempe, mendoan, dan sate-satean harganya mulai dari Rp 2 ribu – Rp 15 ribu.

“Sejak buka pada sabtu (9/6/2023) lalu, antusias pengunjung bagus,” sambungnya.

Dalam sehari, Denny menyiapkan sekitar 100 porsi soto ayam kampung dan brongkos untuk melayani pengunjung pagi. Sementara sore – malam hari, Denny menyediakan menu angkringan prasmanan.

Pengelolaan Pendopo Lawas Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Terdampak Revitalisasi Alun-alun Utara

Pendopo Lawas merupakan pioneer wisata kuliner mandiri di sisi Timur Alun-alun Utara setelah kebijakan revitalisasi kawasan tersebut, pada 2012 lalu. Ini merupakan salah satu unit usaha milik Koperasi Forum Komunitas Kawasan Alun-alun Utara (FKKAU) Yogyakarta. Denny menjelaskan, pendopo kuliner ini dikelola dengan konsep pemberdayaan masyarakat terdampak revitalisasi, dengan menitipkan produk makanan mereka di pendopo. 

“Jadi 60 persen makanan yang dijual di sini adalah produk titipan dari warga sekitar yang terdampak reviitalisasi Alun-alun Utara,” paparnya. 

Selain itu, para pekerja yang kini jumlahnya mencapai 15 orang juga berasal warga sekitar alun-alun. Mereka juga bisa menitipkan produk makanannya di Pendopo Lawas sehingga mereka juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan, selain gaji bulanan yang mereka dapatkan.

Dengan kapasitas 300 pengunjung, Pendopo Lawas juga bisa menjadi alternatif tempat yang bisa di-booking untuk pertemuan dan acara-acara lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini