Mata Indonesia, Yogyakarta – Perempuan Jogja sebagai representasi dari ‘Kartini Masa Kini’, harus bisa terus meningkatkan literasi pengetahuan dan sikap dalam berbagai media. Dalam hal ini utamanya, salah satu literasi dasar yang wajib dikuasai yakni literasi digital.
Plt. Asisten Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY Aris Eko Nugroho mengungkapkan hal tersebut, saat membacakan sambutan Wakil Gubernur DIY pada kegiatan lomba fashion show yang menjadi serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kartini tahun 2023 DIY. Kegiatan tersebut digelar di halaman Teras Malioboro 1, Yogyakarta pada Jumat (05/05).
Sebagaimana tema yang diangkat pada peringatan Hari Kartini tahun 2023 yaitu, ‘Perempuan Berdaya, Cerdas Berpolitik, untuk mewujudkan Jogja Istimewa yang berbudaya’, Aris mengatakan, menjelang tahun-tahun politik, persebaran hoax dan ujaran kebencian akan masif, terutama menyasar group-group media sosial perpesanan. Oleh karenanya, sebagai daerah yang menyandang predikat Istimewa, para perempuan Jogja harus ikut berkontribusi dalam memilah informasi, bijak mencermati hoax dan ujaran kebencian, serta mendampingi putra-putrinya dalam mengakses gadget.
“Pemberdayaan perempuan merupakan kebijakan pemerintah, yang bertujuan memampukan perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan secara aktif, tanpa menghapus peran domestik mereka. Memang, perempuan selama ini dikenal sebagai sosok yang lemah lembut, namun perempuan juga menyimpan kekuatan besar yang bahkan sering tak mereka sadari,” ujar Aris.
Lebih lanjut, Aris menambahkan, perempuan dapat melaksanakan berbagai peran secara seimbang. Baik sebagai istri, ibu, pendidik pertama dalam keluarga maupun sebagai pencari nafkah.
“Dan sebagai bagian dari apresiasi identitas hadirnya Kartini Masa Kini, saya mendukung pelaksanaan kegiatan yang mencerminkan gigihnya kaum ibu dan perempuan semacam ini. Kedepan, kegiatan semacam ini dapat diperluas dimensinya dan ditingkatkan frekuensinya, dalam sekuel-sekuel tematik berkelanjutan,” tutur Aris.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY, Srie Nurkyatsiwi dalam laporannya menyampaikan, lomba fashion show ini diikuti oleh 31 peserta yang terdiri dari para perwakilan OPD dan organisasi wanita yang ada di DIY. Pada lomba tersebut, para peserta memeragakan busana produk fashionunggulan dari para tenant Teras Malioboro 1.
Dipaparkan Siwi, kegiatan lomba fashion show ini diselengarakan sebagai ruang ekspresi sekaligus apresiasi perjuangan diri perempuan istimewa, para Kartini Masa Kini, khususnya di lingkup pemerintahan DIY. “Melalui kegiatan ini harapannya kita sebagai perempuan juga bisa merawat identitas emansipasi wanita di Yogyakarta, agar terus berinovasi, berkreativitas sehingga ke depan mampu menyikapi modernisasi jaman dan memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan kemajuan ‘Jogja Istimewa’ dalam berbagai bidang,” ungkap Siwi.
Siwi mengungkapkan, Teras Malioboro 1 sendiri, diisi oleh sebanyak 888 tenant. “Dimana 41.6% atau 369 diantaranya adalah perempuan. Ini artinya para perempuan memiliki kontribusi yang besar dalam rumah tangga,” kata Siwi.
Siwi pun menuturkan, peringatan Hari Kartini 2023 ini adalah momentum bagi para perempuan di DIY saat ini untuk menjadi Kartini-Kartini masa kini dengan berbagai kedudukan dan profesi mendidik serta menjadi teladan bahkan menjadi motivator perjuangan milenial. Para Kartini Masa Kini ini memiliki tanggung-jawab sebagai generasi penerus perjuangan yang tidak lagi hanya pada emansipasi wanita, namun mampu menunjukkan kualitas didik yang menghasilkan kompetensi lembaga pemerintah ataupun organisasi yang dipimpin memberikan output – keluaran yang dapat diperhitungkan dalam partisipasi memajukan wilayah dan negara dalam balutan nilai budaya yang Istimewa.
“Berbagai implementasi ini dapat diarahkan dengan inovasi-inovasi kelembagaan yang mulai memberikan apresiasi pada bidang pendidikan, organisasi, budaya, dan ekonomi,” ujar Siwi.
Terdapat lima poin kriteria penilaian yang ditetapkan dalam lomba fashion show ini. Lima poin kriteria penilaian tersebut antara lain yakni, keserasian busana, keserasian gerakan, kelincahan, keluwesan dan ekspresi, dan nilai kesopanan dan ketepatan durasi. Adapun tiga penampil terbaik dalam lomba ini dengan nilai tertinggi berhasil menjadi juara.
Juara 1 diraih oleh perwakilan dari TP PKK Kab. Bantul dengan perolehan nilai sebesar 1.260. Juara 2 dimenangkan oleh perwakilan dari Biro Organisasi Setda DIY dengan perolehan nilai sebanyak 1.255. Sementara juara 3 berhasil diraih oleh perwakilan dari Badan Kesbangpol DIY dengan perolehan nilai sebesar 1.200.